BANDUNG INSPIRA – Geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bandung terus meningkat, seiring dengan kemajuan teknologi. Hal itulah yang banyak dimanfaatkan para pelaku usaha dalam memasarkan produknya, yang akhrinya lahir beragam inovasi.
Founder Bandung Youth Enterpreneur (BYE), Acel Lulu Iddin atau yang akrab disapa Kang Acel, mengaku perkembangan teknologi yang begitu dinamis secara tidak langsung berdampak positif terhadap UMKM. Bahkan, dapat memaksimalkan pemasaran produk dalam bentuk digital.
Pada acara silaturahmi bersama para anggota BYE, Kang Acel meresmikan secara langsung hadirkan platform Hampers Bandung. Yang diyakini dapat menjadi wadah baru pemasaran para pelaku pada era digital ini.
“Hasil diskusi kami di BYE dan cukup memakan waktu panjang, akhirnya kami membuat platform bernama Hampers Bandung. Kenapa pakai kata Bandung, karena Bandung kota tempat ekonomi kreatif dan kota jasa di bidang perdagangan dan lainnya,” ungkap Kang Acel di Saung UMKM BYE dikawasan Antapani, Rabu (3/4/2024)
Selain itu, pihaknya pun akan terus mendorong para pelaku UMKM agar produktif mengikuti perkembangan zaman, sebagai upaya menaikan pendapatan. Salah satunya melalui platform berupa website.
“Semoga dengan cara yang kami pakai ini menjadikan pelaku UMKM terus meningkat. Semua produk UMKM yang bergabung dalam BYE dipersilakan mempromosikan barangnya kemudian kami himpun di platform Hampers Bandung,” katanya.
Platform hampers Bandung yang baru saja diluncurkan tersebut, lanjut Kang Acel, sudah bisa diakses dengan basis website. Disamping itu, BYE juga bakal bekerjasama terkait web developer dengan mereka yang sudah memiliki basis penjualan online, sehingga integrasinya tak terlalu sulit dan banyak yang terlibat.
“Tentu nanti akan ada kurasi dari produk yang sudah ada, mana yang sudah boleh masuk dan yang belum, termasuk memperhatikan aspek legalitasnya,”ucap Kang Acel.
Saat ini, dijelaskannya, jumlah anggota BYE sebanyak 895 orang yang aktif dari 1028 total yang terdata. Mayoritas anggota BYE bergelut di bidang usaha food and beverages.
Pada moment lebaran tahun ini, Kang Acel pun menilai geliat UMKM sangat luar biasa. Terlebih, terlihat UMKM sangat mengoptimalkan produk makanannya, bahkan laku keras.
“Nah, kondisi ini mesti kita pelihara. Tapi, memang biasanya hanya terjadi saat Ramadan. Namun, tugas kita bagaimana menciptakan moment itu terjadi lonjakan signifikan. Sehingga, pada bulan lainnya mesti ada ide kreatif dari kawan-kawan agar tetap hype momennya,” tutup Kang Acel.**