Thailand Bombardir Kasino di Kamboja, Puluhan Tewas dalam Eskalasi Konflik Perbatasan
BANDUNG INSPIRA – Militer Thailand melancarkan operasi udara terhadap sejumlah kasino di wilayah Kamboja yang diklaim telah dialihfungsikan sebagai pusat komando militer. Serangan ini dilakukan di tengah berlanjutnya pertempuran lintas perbatasan antara kedua negara yang kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Sedikitnya 32 orang dilaporkan tewas akibat eskalasi konflik tersebut, terdiri atas 16 tentara Thailand, satu warga sipil Thailand, serta 15 warga sipil Kamboja. Bentrokan juga memaksa sekitar 800.000 warga di kedua negara mengungsi demi menyelamatkan diri dari kekerasan bersenjata.
Militer Thailand, seperti dilansir The Nation dan abc.net.au, Rabu (17/12/2025), menyebut telah membombardir sedikitnya lima kasino di wilayah Kamboja sejak Jumat (12/12). Operasi ini diklaim sebagai respons atas ancaman keamanan dari wilayah perbatasan.
Laporan Asia Times mengungkapkan bahwa Thailand mengerahkan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat serta pesawat tempur Saab JAS 39 Gripen buatan Swedia dalam serangan udara tersebut. Target pengeboman tersebar di sedikitnya tiga provinsi di Kamboja.
Militer Thailand mengklaim kasino-kasino tersebut digunakan untuk kepentingan militer, mulai dari pusat komando, gudang senjata, lokasi penempatan pasukan, peluncuran drone, hingga penyimpanan roket untuk peluncur BM-21. Lokasi yang diserang antara lain kawasan kasino di Chong An Ma, Chong Chom, dan O’Smach.
Dalam pernyataan resminya, militer Thailand menyebut jet tempur Gripen dikerahkan untuk mengebom Royal Hill Resort yang sebelumnya diidentifikasi sebagai pusat aktivitas penipuan daring oleh Global Initiative Against Transnational Organized Crime. Serangan lainnya menghantam Sai Taku Resort di Oddar Meanchey, kasino di wilayah Thmor Da, Provinsi Pursat, serta kasino di dekat perlintasan perbatasan Chong An Ma, Provinsi Preah Vihear.
Pemerintah Kamboja melaporkan bahwa serangan terhadap Kasino O’Smach pada Senin (15/12) menewaskan seorang petugas keamanan dan melukai lima orang lainnya, termasuk warga negara China dan Myanmar.
Meski demikian, pemerintah Kamboja kembali membantah keterlibatan negara dalam aktivitas sindikat penipuan dan judi daring. Otoritas setempat mengklaim telah menutup sejumlah operasi ilegal di wilayahnya dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang pakar keamanan regional memperingatkan bahwa serangan terhadap kasino berisiko membahayakan korban perdagangan manusia yang diduga berada di dalam kompleks tersebut. Ia menilai tindakan tersebut berpotensi dikategorikan sebagai kejahatan perang jika terbukti menargetkan warga sipil.
Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga negara asing berlarian meninggalkan bangunan yang diduga sebagai pusat penipuan daring usai serangan udara Thailand.
Menanggapi kritik internasional, militer Thailand menyatakan telah berupaya meminimalkan dampak terhadap warga sipil dengan melakukan serangan presisi. Namun, meningkatnya korban jiwa dan pengungsian massal menunjukkan konflik perbatasan Thailand–Kamboja kini memasuki fase yang semakin berbahaya. (Fahmi)**
Foto : Disway


