BANDUNG INSPIRA – ‘TEDxBandung 2024: Kiwari’ merupakan acara yang terinspirasi dari pertanyaan populer di media sosial, ‘Kenapa Bandung?’, milik Ardan Achsya. Acara TEDxBandung 2024 hadir dengan tujuan merespons pertanyaan tersebut. TEDxBandung mengajak Hadirin Kiwari untuk merenungkan masa lampau dan memproyeksikan masa depan Kota Bandung.
Acara ‘TEDxBandung 2024: Kiwari’ mengangkat tiga unsur utama: Earth, Eat, dan Art. Melalui keterwakilan unsur tersebut, TEDxBandung memberitahukan realitas sebenarnya di Kota Bandung, dengan menghadirkan On Stage Program dan Off Stage Program.
Melalui X—THEATER, On Stage Program dihadirkan menjadi suguhan utama bagi Hadirin, sebagai tempat berlangsungnya pemaparan ala TED. Pemaparan tersebut dipandu oleh tiga Pewara di setiap sesinya yaitu Siska Nurmala untuk sesi Earth, Anggia Bonyta untuk sesi Eat, dan Keni K. Soeriaatmadja untuk sesi Art. Mereka mempersembahkan sembilan Pembicara dan empat Penampil, yang turut meramaikan TEDxBandung Conference 2024.
Diawali dengan sesi Earth, TEDxBandung menghadirkan tokoh-tokoh yang berkaitan dengan alam. Florian & Daliana hadir sebagai pembicara, dengan profesi mereka sebagai arsitek SHAU Architects, mereka membahas “Play as Design Strategy in Public Space”.
Kemudian, Yoyo Yogasmana dari Kasepuhan Ciptagelar membawakan topik “Membangun Kesadaran Lewat Tubuh”. Tidak hanya itu, ada Bintang & Hana, yang berbagi kisah berdasarkan komunitas yang mereka bangun yakni Sobat Healing, dengan topik “Mencari Safe Place di Usia Dewasa”.
Di akhir sesi, Tarawangsawelas ikut meramaikan dengan persembahan musik Sunda yang bergenre eksperimental. Selanjutnya, pada sesi Eat, terdapat bahasan seputar kuliner dari tokoh-tokoh yang sudah lama menyelami dunia kuliner. Salah satunya, Mauludynna, pendiri Joongla, yang memiliki misi mempromosikan keberagaman gastronomi Indonesia melalui Joongla.
Di sisi lain, Harry Nazarudin berbagi cerita seputar dunia kuliner dan potensi besar pada produk fermentasi Indonesia. Ada juga Rani Mayasari, petani dan prosesor kopi di Bandung Barat, sekaligus pemilik dari Java Halu Coffee. Ia ingin mengangkat perjuangan para perempuan yang bekerja sebagai petani & buruh tani di Bandung Barat. Sesi Eat ditutup dongeng yang dibawakan Ratimaya.
Terakhir, pada sesi Art, hadir tokoh-tokoh yang memiliki peran menarik dalam dunia seni. Daud Nugraha menceritakan dengan latar belakangnya sebagai seniman di bidang cerita, ilustrator buku, guru PAUD, penulis lagu, dan dalang. Dari pengalaman hidupnya, Daud Nugraha berbagi ceritanya dalam karya “niwayang”.
Lalu, Eldwin Pradipta, seniman yang ikut menemani dan berbagi kisahnya seputar seni dalam kehidupan realitas di masyarakat. Terakhir, hadir pula Imaniar, pendiri Tab Space yang menceritakan misinya dalam memberdayakan seniman disabilitas. Melalui Tab Space, Imaniar berjuang sebagai support system sehat bagi para seniman disabilitas.
Penampilan tari dari Nani Topeng Losari yang magis serta persembahan musik yang menggema dari White Chorus, menjadi penutup dari sesi talks yang dihadirkan TEDxBandung Conference 2024. Selain sesi talks yang ditampilkan, ‘TEDxBandung 2024: Kiwari’ menghadirkan juga Off Stage Program yang dirancang untuk memberikan pengalaman tambahan yang interaktif bagi Hadirin. Melalui DISCOVERY SESSION, hadirin dimanjakan dengan pengalaman multisensory yang variatif.
Beberapa kegiatan yang ditawarkan diantaranya: kreasi kerajinan tanah bersama CH Pottery, membuat kokedama (tanaman dalam bola tanah dan lumut khas Jepang) bersama H2O, menyeduh teh artisan bersama OZA Tea, journaling untuk kesejahteraan diri bersama Havilla Tea, dan pembuatan aroma terapi bersama Chi.Scent.
Hadir pula open booth dari tiga Mitra utama TEDxBandung 2024: Kiwari, diantaranya: CH Pottery, Rumah Wakaf, dan Bandung Creative City Forum (BCCF). Ardan Achsya turut hadir untuk mengajak Hadirin untuk berani beropini dan memberikan impresi dari pertanyaan “Kenapa Bandung?”, dengan menulis jawaban mereka di lembar refleksi kain pada instalasi interaktif.
Selain Discovery Session, hadir The Food Program yang meramaikan Off Stage Program. Hadirin diajak untuk menikmati kuliner Bandung lokal, lezat, serta ramah lingkungan. Semua kuliner yang dihadirkan telah dikurasi khusus oleh Kolaborator TEDxBandung: Hendri Aditya, seorang influencer kuliner yang menginisiasi Komunitas Mondar Mandir Makan.
Sebagai Kurator, ia memberikan penjelasan tentang setiap sajian kuliner yang dihadirkan, baik makanan dan minuman. TEDxBandung meyakini bahwa ide-ide berharga yang diserap, membutuhkan pula asupan makanan yang berkualitas.
TEDxBandung 2024: Kiwari ditutup dengan program AFTER PARTY, di mana Hadirin, Pewara/Pembicara/Penampil/Kolaborator, Mitra, dan Sukarelawan melebur menjadi satu. Mereka dapat memanfaatkannya untuk membuka koneksi dan jejaring sosial baru. Alunan daftar putar yang telah dikurasi oleh Bottlesmoker menambah kehangatan saat berjejaring.
Perubahan masa dapat diimbangi dengan nilai-nilai lokalitas yang masih bisa diterapkan oleh Hadirin, sebagai nilai yang bisa dipegang dalam berkehidupan. Terlebih dalam menjawab hikayat Bandung sebagai kota slow living dengan segala nuansa dan nilai historis yang membersamainya.
Bermula dari pertanyaan reflektif “Kenapa Bandung?”, dan “Hal apa yang dapat dimaknai di tanah Sunda dengan beragam budaya yang saling berakulturasi satu sama lain”.
Serangkai pertanyaan yang mampu membangkitkan asa, rasa memiliki, dan ingatan kolektif yang terus menggema bagi Hadirin. Sesuai dengan penamaannya “Kiwari” yang artinya “masa kini”, TEDxBandung 2024: Kiwari berupaya hadir sebagai wadah bagi hadirin untuk saling bertukar ide, dan membangun wajah Bandung masa kini yang dapat menjawab tantangan arus perkembangan zaman serta langkah yang perlu dihadapi di tengah masa lampau dan masa mendatang yang berkembang secara dinamis.**