BANDUNG BARAT, INSPIRA – Sebagai bagian dari Coorporate Social Responsibility (CSR), obyek wisata Tangkal Pinus Cikole mengajak ratusan orang sahabat Tuli dari DPD Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Jawa Barat menanam pohon di Kawasan Bandung Utara (KBU) Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (9/11/2023).
Tak bisa mendengar dan berbicara dengan lancar tidak menjadi penghambat bagi seorang difabel berkarya. Walaupun memiliki kekurangan fisik di pendengaran, penyandang disabilitas Tuli pun mampu menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain penanaman berbagai jenis pohon, mereka juga mengikuti praktek mewarnai gambar. Keberadaan sahabat Tuli sendiri sering kali diremehkan, padahal mereka sama seperti manusia normal pada umumnya, mampu melakukan segala aktivitas yang orang biasa dapat lakukan.
“Tadi kami mengikuti sejumlah kegiatan, praktik cara penanaman pohon. Kami banyak mendapat ilmu, bagaimana cara menanam pohon yang baik itu seperti apa,” kata Ketua GERKATIN Kota Bandung, Galih Suryapratama melalui penerjemah bahasa isyarat.
Setelah dari penanaman pohon, kreativitas tangan Sahabat Tuli dalam memadukan kombinasi warna di atas kertas berhasil menghasilkan gambar luar biasa. Lima orang di antaranya bahkan didapuk hadiah karena berhasil memikat juri.
“Kami didampingi volunteer juru bahasa isyarat, sehingga temen tuli bisa mengetahui apa yang dibicarakan dan materi yang didapatkan dari acara ini. Sehingga ilmu yang kami dapatkan makin bertambah,” ujarnya.
Kedepannya, pihaknya berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan kembali di berbagai tempat sebab bisa menambah wawasan dan pengalaman bagi Sahabat Tuli.
“Semoga bisa bertemu lagi dengan acara seperti ini yang serupa karena sesungguhnya aksesibilitas untuk teman-teman tuli sangat dibutuhkan, apalagi di Jabar ini sangat kurang,” tuturnya.
CEO Tangkal Pinus, Astrid Rijker mengatakan, reboisasi atau penanaman pohon dengan melibatkan ratusan Sahabat Tuli dilaksanakan dalam rangka menjelang musim penghujan yang kerap menimbulkan banjir.
“Kami kasih kebahagiaan sama teman-teman Tuli melalui penanaman berbagai jenis pohon seperti camar, damar, mahoni dan pinus. Tujuannya sebagai penghijauan memasuki musim hujan, terus orang-orang bisa lebih aware dalam menjaga lingkungan,” ungkap Astrid.
Pihaknya berencana akan mengagendakan kegiatan serupa melibatkan komunitas lainnya seperti bernyanyi dengan para penyandang tunanetra.
“Ini akan menjadi program rutin, karena tempat wisata bukan hanya untuk dinikmati bagi orang normal saja tetapi juga bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus,” jelasnya. *(trijunari)