BANDUNG INSPIRA – Sistem penerimaan peserta didik baru kembali menjadi perhatian bagi para pelajar yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Staf Ahli Regulasi Hubungan Antar Lembaga resmi mengganti istilah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Pergantian istilah ini dilakukan untuk memberikan nama yang lebih familiar dan mudah diingat oleh masyarakat. Biyanto, selaku perwakilan Kemendikdasmen, menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan agar proses penerimaan siswa baru lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Lantas, apa perbedaan antara PPDB dan SPMB? Secara umum, perbedaannya hanya terletak pada istilah. Namun, dari segi sistem, SPMB menghadirkan beberapa perubahan untuk meningkatkan kualitas proses seleksi.
Dilansir dari detik.com, SPMB 2025 akan membuka beberapa jalur penerimaan, antara lain jalur mutasi dan anak guru, jalur afirmasi bagi anak kurang mampu dan penyandang disabilitas, jalur prestasi, serta jalur domisili yang menggantikan sistem zonasi. Jalur domisili ini menjadi salah satu yang paling diminati, namun Kemendikdasmen menegaskan bahwa perubahan ini merupakan penyempurnaan dari sistem zonasi sebelumnya.
Sistem domisili diharapkan dapat mengantisipasi kasus manipulasi data yang kerap terjadi pada PPDB tahun-tahun sebelumnya. Penerimaan siswa baru kini akan didasarkan pada kedekatan jarak antara tempat tinggal siswa dengan sekolah yang dituju, bukan lagi sekadar berdasarkan wilayah administratif.
Dengan perubahan ini, diharapkan proses penerimaan siswa baru menjadi lebih transparan, adil, dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi seluruh calon peserta didik. (Ari Abdul Basit)**
