Bandung Inspira – Sejak berdiri tahun 2009 dan disahkan sebagai Lembaga Wakaf Nasional di tahun 2010, Rumah Wakaf terus melakukan pengembangan. Hingga akhirnya pada tahun 2014 Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah menerbitkan izin Rumah Wakaf sebagai Lembaga Pengelolaan Wakaf Tunai.
Selanjutnya Rumah Wakaf terus mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pengelolaan wakaf di Indonesia dengan berbagai program. Bahkan, tidak hanya pengelolaan wakaf tunai, Rumah Wakaf pun terus memperluas pengelolaan untuk berbagai wakaf, hingga di tahun 2023 ini Rumah Wakaf melakukan re-branding logo guna semakin mengoptimalkan pengelolaan wakaf.
Tahun ini sebuah logo berwarna hijau dengan simbol infinity diluncurkan Rumah Wakaf pada Senin (20/3/2023) di CGV Metro Indah Mall (MIM). CEO Rumah Wakaf, Soleh Hidayat menjelaskan simbol logo tersebut memiliki filosofi tak terhingga.
“Momen re-branding Rumah Wakaf kali ini yakni perubahan logo dan logo yang digunakan saat ini seperti simbol infinity. Dengan mengandung filosofi yaitu mengalir tidak pernah putus. Kita ingin wakaf itu sebagai amalan yang terus mengalir dan tidak terputus,” papar Soleh.
Lebih jauh Soleh juga menjelaskan simbol yang dipilih tersebut menceriminkan kehadiran Rumah Wakaf yang tidak sesaat, melainkan bisa dirasakan sepanjang masa oleh masyarakat. “Jadi spirit untuk kami dalam mengembangkan Rumah Wakaf,” ujarnya.
Terlebih diakui Soleh, literasi wakaf hingga saat ini masih minim, apalagi dikalangan anak muda. Hal itu diakui Soleh, dilihat dari data hasil riset BWI Kemenag bahwa literasi wakaf masih ada diangka 50.8 persen.
“Angka literasi masih rendah, nah karena itu kami sejak 2019 sudah menggaungkan kampanye ‘Gelombang Wakaf’ yakni roadshow mulai dari kampus ke kampus, sekolah ke sekolah, kota ke kota, hingga ke perusahaan dan juga komunitas. Pasalnya, banyak yang hanya mengetahui wakaf itu identik dengan tanah atau madrasah, padahal banyak wakaf yang belum diketahui,” bebernya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, pihaknya menargetkan sekitar 15 Miliar untuk wakaf di bulan ramadan, sementara untuk total target di 2023 yaitu 90 Miliar “Yang pasti tahun ini kami targetkan 40 Miliar untuk wakaf produktif dan wakaf sosial 50 Miliar, sehingga total ada di 90 Miliar tahun ini. Untuk di ramadan tahun 2023 ini, Rumah Wakaf menargetkan pembangunan 99 masjid dengan nama sesuai Asmaul Husna,” tambahnya.
Memiliki spirit baru dengan berganti brand, Rumah Wakaf hadir lebih optimal, apalagi dengan adanya gempuran isu resesi di Indonesia, Rumah Wakaf diharapkan dapat menjadi salah satu potensi wakaf produktif dan menjadi salah satu solusi.
“Beberapa pengembangan dari Rumah Wakaf yang dilakukan yaitu Wakaf Ibadah, Wakaf Derma, Wakaf Sukuk, Wakaf Saham, dan Wakaf Polis Asuransi. Kami juga memiliki inovasi layanan kemudahan dengan aplikasi wakaf yaitu waqf.id dan bisa berwakaf mulai dari Rp. 10.000,” ungkapnya.
Lewat Wakaf produktif, Rumah Wakaf akan membangun sekolah International serta Klinik di Kota Bandung. “Klinik tersebut sudah mulai pembangunan dan sekitar 3 bulan lagi siap dibuka,” kata Soleh.
Pada kesempatan yang sama, Bambang Pamungkas selaku Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) juga menjelaskan, Rumah Wakaf sudah re-branding dan kita berharap kedepan semakin maju dalam mengembangan perwakafan di Indonesia.
“Wakaf sedang tumbuh dan manfaatnya begitu terasa, Rumah Wakaf sudah 14 tahun berkiprah dalam mengelola wakaf, manfaat luar biasa dan bisa memberdayakan masyarakat, yang tadinya aset wakaf tidak produktif menjadi wakaf produktif,” tandasnya. (Tri Widiyantie) **