BANDUNG INSPIRA – Serangan yang diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, mengakibatkan satu orang tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka. Insiden yang terjadi pada Jumat (21/3/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIT.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengungkap bahwa serangan ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga disertai pembakaran sekolah dan rumah guru oleh OPM. Rosalina (30) ditemukan meninggal dunia, sementara enam orang lainnya mengalami luka-luka.
“Sementara itu 3 orang lainnya mengalami luka berat yaitu Bapak Vidi, Bapak Cosmas dan Ibu Tari dan 3 orang luka ringan yaitu Ibu Vanti, Ibu Paskalia dan Ibu Irmawati,” ujarnya.
Keluarga korban Rosalina, sangat terpukul atas kejadian ini. Ayahnya, Paulus Pehan Kelen, memastikan bahwa jenazah akan dipulangkan pada Senin (24/03/2025).
“Iya akan dipulangkan. Besok mereka urus untuk kepulangannya. Tibanya mungkin juga besok malam atau lusa,” ujarnya pada Minggu (23/30/2025).
Menanggapi situasi yang memburuk, sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan telah dievakuasi ke Wamena dan Sentani, Kabupaten Jayapura, menggunakan pesawat dan helikopter pada Sabtu (22/03/2025).
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengamankan proses evakuasi dan menjaga keselamatan warga sipil.
“Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman. Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban, serta mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali,” tegasnya.
Evakuasi korban dilakukan dengan pengamanan ketat, mengingat situasi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Hingga kini, aparat keamanan terus bersiaga untuk mencegah serangan lanjutan dan memastikan keselamatan masyarakat. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan bersama. (Rifqi Sibyan Kamil)**
