BERITA INSPIRA – Sosial Media diramaikan dengan buah semangka sebagai simbol dukungan pada Palestina yang tengah diserang oleh Israel karena peperangannya dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Mereka menggunakan simbol atau gambar buah semangka untuk menghindari dibannednya akun media sosial.
Tapi faktanya, penggunaan semangka bukan pertama kalinya dipakai sebagai bentuk dukungan pada Palestina. Buah berwarna merah ini sudah menjadi simbol persatuan di Palestina sejak tahun 1967, kala itu pemerintah Israel melarang adanya pengibaran bendera Palestina di banyak wilayah yang telah dijajahnya, tepatnya wilayah tepi barat dan Gaza, serta bagian timur Yerusalem.
Setiap kali bendera Palestina terlihat berkibar, walaupun dalam suatu publikasi hingga iklan dan foto-foto lama, mereka tetap diancam hukuman penjara atau bahkan lebih parah dari itu. Oleh sebab itu, warga Palestina mengakalinya dengan menggunakan semangka yang memiliki warna bendera merah, hijau, putih, dan hitam untuk menghindari larangan dan memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.
Setelah itu, buah semangka ini muncul di berbagai karya seni, mulai dari kemeja, grafiti, poster, hingga elemen lainnya yang menunjukkan penolakan terhadap zionis.. Namun Pemerintah Israel tidak tinggal diam, mereka segera menutup pameran di Ramallah yang menunjukkan beberapa seni semangka. Tak hanya bendera yang dilarang, tetapi menggunakan warna yang serupa dengan bendera tersebut akan ditindak pidana.
New York Times membenarkan hal itu saat salah satu wartawan melihat seorang pemuda di jalur Gaza ditangkap karena membawa irisan semangka. Logo buah semangka juga pernah terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan tulisan “ini bukan bendera Palestina”.
Pada tahun 2007, seniman Khaled Hourani menciptakan cerita “The Story of the Watermelon” untuk sebuah buku berjudul “Subjective Atlas of Palestine”. Namun dia harus mengisolasi satu cetakannya pada tahun 2013 dan mengganti namanya menjadi “The Colours of the Palestinian Flag”, yang sejak saat itu sudah dikenal banyak orang dari seluruh dunia.
Penggunaan semangka sebagai simbol mulai ramai kembali pada tahun 2021, setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi para pemukim. (Kania**)
