Dalam pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022 yang diselenggarakan di Bali, 15-16 November 2022. Para delegasi negara anggota forum G20 telah menyepakati beberapa deklarasi bersama.
Kesepakatan tersebut termuat dalam dokumen deklarasi berjudul G20 Bali Leaders Declaration. Salah satu poin dalam deklarasi tersebut adalah “Sejumlah krisis yang telah dihadapi dan menjadi pengalaman bersama untuk menyelesaikan masalah mendatang.”
Pada tahun ini yang menjadi pusat perhatian adalah krisis ekonomi dunia, dipicu oleh covid-19 dan peperangan antara Rusia dan Ukraina.
“Di tengah situasi krisis ekonomi global saat ini, G20 harus melakukan upaya nyata, tindakan yang tepat, cepat, dan perlu, menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan bersama, termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional dan konkrit,” Bunyi petikan Leaders’ Declaration.
1. Dana Pandemi (Pandemic Fund)
Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara-negara G20 di bawah presidensi Indonesia tahun ini membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund).
Dana Pandemi sendiri menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan, sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang. Dan dana Pandemi yang telah terkumpul sekitar Rp21,7 triliun berasal dari kontribusi 15 negara dan tiga lembaga filantropi.
2. Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF
Melalui pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF, negara anggota forum G20 juga berkomitmen membantu ketersediaan pembiayaan untuk berupaya mengatasi krisis utang negara miskin dan berkembang. Dan hingga saat ini sudah mencapai US$81,6 miliar atau setara Rp1.275 triliun.
3. Bali Kompendium
Negara anggota forum G20 pun meluncurkan Bali Kompendium, yang akan dijadikan sebagai alat panduan berinvestasi oleh negara-negara G20. Dan kesepakatan ini disusun dengan kerjasama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Sebagaimana telah tercakup dalam “G20 Action for Strong and Inclusive Recovery”. Mereka pun berkomitmen untuk mendukung seluruh kesepakatan yang telah dicapai dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia, baik pada tingkat kelompok kerja yang spesifik hingga pertemuan antar menteri.
“Kami menantikan pertemuan lagi di India pada tahun 2023, di Brasil pada tahun 2024 dan di Afrika Selatan pada tahun 2025,” tulis para pemimpin negara forum ini dalam deklarasi G20 Bali.