BANDUNG BARAT INSPIRA – Berharap segera turun hujan dan musim kemarau berakhir, ratusan warga Kampung Cisitu, Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar shalat Istisqa di lapangan sekitar kampung, Jumat (8/9/2023) siang.
Shalat Istisqa dilakukan setelah tiga bulan terakhir tak kunjung turun hujan dan berdampak pada keringnya pengairan sawah dan ladang. Shalat Istisqa berjamaah dikuti 500 warga dari kalangan petani, pemuda, maupun masyarakat umum
Miftahudin (30) warga setempat mengatakan, sudah sekitar tiga bulan wilayahnya tidak pernah turun hujan. Dampak tidak adanya turun hujan menyebabkan sawah-sawah di desanya mengalami kekeringan.
“Tadi siang setelah shalat Jumat, warga berkumpul di lapangan untuk meminta diturunkan hujan. Ada sekitar 500 orang yang ikut serta shalat istisqa” kata Miptahudin.
Meski dilanda kemarau panjang, untuk kebutuhan air bersih rumah tangga masih aman ada. Namun, pengairan untuk sawah dan ladang masuk fase krisis.
“Paling prihatin ya petani, sawah dan ladangnya kekurangan air. Mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memompa air dari sumber air sungai,” ujarnya.
Miptahudin mengungkapkan, dampak musim kemarau paling parah dialami warga Desa Cilangari, sumur timba sebagai pemasok utama air bersih warga mengering.
Warga di perbatasan KBB-Kabupaten Cianjur itu terpaksa mengangkut air sungai Cidadap untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian.
“Pada musim kemarau, kondisi warga Desa Sindangjaya sebenarnya lebih baik dibandingkan Cilangari,” terangnya.
Dia berharap, Shalat Istisqa berjamaah sebagai bentuk ikhtiar warga kepada Alloh SWT agar segera menurunkan air hujan.
“Warga di sini sangat ketergantungan air hujan untuk mengairi sawah, kami mohon kepada Alloh SWT segera menurunkan hujan biar enggak kesusahan,” katanya. *(trijuna)
