Satu Tahun Berjalan, Kemhan Tegaskan Langkah Kemandirian Pertahanan Indonesia
BANDUNG INSPIRA – Berdasarkan rilis resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI), Senin (20/10/2025), genap satu tahun pemerintahan berjalan, Kemhan menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa.
Di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kemhan melanjutkan dan mengembangkan delapan program prioritas pertahanan yang sejalan dengan visi Asta Cita Indonesia.
Tiga program utama merupakan kelanjutan kebijakan Presiden Prabowo Subianto saat menjabat Menhan, yakni penguatan kebijakan strategis pertahanan nasional, pengembangan konsep Perisai Trisula Nusantara, serta peningkatan peran Universitas Pertahanan (Unhan RI) sebagai laboratorium nasional.
Sementara lima program lainnya berfokus pada reformasi birokrasi pertahanan, pemeliharaan personel, dukungan pertahanan terhadap ekonomi nasional, pengawasan anggaran oleh BPKP, dan kerja sama internasional non-pakta pertahanan.
Sepanjang Oktober 2024 hingga Oktober 2025, berbagai capaian penting berhasil diraih. Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk produksi kendaraan taktis MV3-EV Pandu, peluncuran kapal angkut LCU 2.500 DWT, uji coba helikopter H225M, hingga peresmian fregat terbesar di Asia Tenggara, KRI Brawijaya-320.
Selain itu, diplomasi pertahanan Indonesia semakin aktif di panggung global. TNI berpartisipasi dalam parade Bastille Day 2025 di Paris dan Hari Republik India 2025, serta dukungan Presiden Prabowo dalam KTT Perdamaian di Mesir, yang menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
Kemhan juga memperkuat sisi sosial dan kesejahteraan melalui program bakti sosial dan kesehatan di Papua, rehabilitasi terpadu bagi prajurit, serta peluncuran multivitamin nasional untuk mendukung program makan bergizi gratis. Tata kelola pertahanan semakin solid dengan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dan status zona hijau pelayanan publik.
Dalam memperkuat postur pertahanan nasional, pemerintah juga meresmikan pembentukan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian dari strategi pertahanan yang tangguh dan merata.
Melalui sinergi lintas sektor, inovasi teknologi, dan diplomasi strategis, Kemhan menegaskan arah pertahanan Indonesia menuju kemandirian, profesionalisme, serta kontribusi nyata bagi perdamaian dunia. (Syahra)**
Sumber foto: Instagram resmi Kemhan RI


