BERITA INSPIRA TVDAERAHNASIONALTERPOPULER

Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung, Apakah Ada Harapan Baru Bagi Warga Jakarta?

Google Earth

BANDUNG INSPIRA – Pemerintah terus melakukan lanjutan dari proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang kini tersisa sepanjang 17,17 kilometer. Proyek ini menjadi salah satu langkah untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah sekitar Jakarta.

Hingga Januari 2025 progres Sungai Ciliwung ini telah mencapai lebih dari 50 persen dari total sungai yang sudah direncanakan. Menurut data Kementerian PUPR menjelaskan sepanjang 16 kilometer telah normalisais mencangkup pengerukan sedimentasi, pelebaran suangai, dan pembangunan dinding beton pada beberapa titik strategis.

Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan “Kami menargetkan pengerjaan tersisa sepanjang 17,17 kilometer dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun ke depan. Dengan ini, potensi banjir di beberapa wilayah dapat diminimalkan,” dikutip dari Detik.com

Proyek ini juga melibatkan relokasi ribuan warga yang tinggal di area bantara sungai. Pemerintah juga menyediakan rumah susun untuk solusi para warga untuk mendapatkan tempat tinggal baru bagi mereka.

Sungai ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung debit air, terutama pada saat curah hujan yang cukup tinggi. Dengan adanya pelebaran, pengerukan, serta pembangunan tanggul diharapkan aliran air sungai menjadi lebih lancar dan dapat membantu menimalisir genangan air di kawasan pemukiman.

Meteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menjelaskan “Normalisasi ini menjadi bagian dari langkah mitigasi banjir yang terintegrasi dengan pengelolaan sungai lainnya,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com

Proyek ini juga bertujuan untuk mendukung penataan pada Kawasan bantaran Sungai untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan memberikan manfaat sosial serta ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Meskipun dalam progress Sungai Ciliwung mengalami kendala seperti proses terjadinya pembebasan lahan di Kawasan Sungai yang menjadi masalah utama. Hingga kini, masih ada beberapa yang menolak terjadi relokasi karena mereka menilai kompensasi yang ditawarkan tidak sebanding.

Artikel Lainnya :  Peringati Hari Konservasi Alam Nasional 2022, Sepasang Owa Jawa Dilepas Liarkan

Selain itu, masalah juga terjadi pada teknis seperti sedimentasi ulang di beberapa titik yang sedang dinormalisasi menjadi penghambat dalam pengerjaan proyek. Hal ini disebabkan karena tingginya volume sampah yang di buang ke Sungai.

“Masalah sampah menjadi tantangan utama. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai harus ditingkatkan agar proyek ini dapat berjalan optimal,” kata Basuki Hadimuljono dikutip dari CNN Indonesia

Masalah lainnya seperti cuaca ekstrem pada musim hujan menjadi hambatan terjadi selama pengerjaan proyek berlangsung. Meskipun menghadapi beberapa kendala,progress yang telah dicapai pada  proyek ini telah menunjukan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan masalah Kawasan Sungai Ciliwung. Maka dari itu diperlukan kerja sama semua pihak termasuk masayarakat agar tujuan dari proyek normalisasi Sungai ini dapat tercapai sepenuhnya.(Dista Amelia)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.