JAKARTA INSPIRA – Optimalisasi program ASO terus dilakukan, salah satunya Kementerian Kominfo membantu pembiayaan TVRI untuk mencapai target ASO. Pasalnya, sebagai Lembaga Penyiaran Publik, TVRI membangun sampai di daerah yang jumlah siaran analognya sedikit seperti kegiatan siaran oleh komunitas atau Pemerintah Daerah (Pemda).
Direktur Penyiaran Kominfo, Geryantika Kurnia menjelaskan, untuk program ASO ada 112 wilayah layanan (service area) yang mencakup 314 kabupaten/kota. Pembangunan infrastruktur dilakukan oleh TVRI dan swasta.
“Daerah-daerah seperti ini yang tidak menarik bagi investasi swasta tetapi infrastruktur multipleksing harus dibangun. Sasaran utamanya adalah memindahkan siaran analog ke digital untuk 685 Lembaga Penyiaran yang bersiaran analog di seluruh Indonesia,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Inspira Media pada Jumat (23/6/2023).
Dibeberkan Geryantika, infrastruktur di 112 WL yakni 341 kabupaten/kota sudah terbangun oleh TVRI dan swasta dan 653 tv sdh bersiaran digital tersisa 32 tv analog sedang berproses ke siaran digital. Sehingga, lanjutnya, seluruh masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menikmati siaran analog saat ini sudah menikmati siaran tv digital.
Selain memindahkan siaran, sambungnya, yang juga menjadi tantangan yakni memindahkan masyarakat untuk memasang STB atau TV digital pada fase simulcast.
“Dua hal ini harus dilakukan ditengah kondisi Indonesia dimana penggunaan frekuensi untuk siaran analog sangat padat. Kepadatan penggunaan frekuensi tersebut membuat pada masa simulcast, jangkauan siaran digital tidak bisa maksimal karena akan bisa mengganggu siaran analog di sekitarnya,” tuturnya.
Kondisi seperti ini, katanya, akan terus terjadi selama kegiatan siaran analog masih dilakukan atau dengan kata lain
belum dilakukan ASO secara nasional.
Disampaikannya, setelah dilakukan ASO maka jangkauan siaran digital bisa lebih leluasa ditingkatkan. Terlebih, sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga penyiaran dan stakeholder telah berhasil mendorong masyarakat beralih ke TV digital.
Hal itu menurutnya, tercermin dari survey Nielsen tanggal 15 Juni 2023 dimana penetrasi tv digital di 11 kota besar mendekati 95% yg berdampak positif terhadap penetrasi tv digital nasional yg mendekatai 80%.
Seperti diketahui, survey Nielsen per 1 Juni 2023 Populasi penonton tv digital mendekati normal di 11 kota Nielsen dan nasional.
Pendistribusian STB terkait dengan pemenuhan komitmen dari penyelenggara multipleksing swasta yang jumlahnya masih sangat rendah 8.9% dari 4.3 juta STB. Sedangkan untuk penyediaan yang berasal dari anggaran pemerintah sudah hampir 100% direalisasikan dari 1.3 juta STB.
Jumlah STB untuk RTM sekitar 5.6 juta sangat kecil dibandingkan masyarakat yang harus menyediakan STB/TV digital secara mandiri, namun tetap komitmen STB dari swasta harus tetap dilaksanakan agar masyarkat yang terdaftar dalam data P3KE yang membutuhkan STB tetap terpenuhi.
Melihat data-data diatas proses migrasi ke TV digital sudah siap secara nasional dan setara dengan negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu migrasi ke TV Digital.
Bahkan, dipaparkannya, ASO nasional akan berdampak terhadap pemerataan internet kecepatan tinggi, program merdeka sinyal (menyelesaikan blank spot telepon seluler), membuka bisnis dan lapangan kerja baru, potensi peningkatan pajak dan PNBP serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital.**
Sumber foto: IG @Geryantika