BANDUNG INSPIRA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan dalam rangka peninjauan langsung dimulasi penggunaan teknologi pesawat nirawak atau drone dalam penyebaran pupuk di hamparan sawah seluas 40.000 hektare, didampingi oleh Ibu Iriana Joko Widodo pada Selasa (23/07/24).
Simulasi drone tabur pupuk disebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep pertanian pintar (smart farming). Kepala Balai Pelatihan Pertanian, Roni, menyebutkan bahwa pertanian pintar berbasis internet of things dimana segala keputusan dieksekusi menggunakan jaringan internet.
“Lalu untuk mewadahi itu kita buat bahas pemogramannya bahasa Android sehingga bisa di handphone,” ujar Roni dilansir dari menpan.go.id
Selain penggunaan pesawat nirawak untuk tabur pupuk, Roni juga mengatakan bahwa smart farming memiliki banyak manfaat nyata bagi para petani, mulai dari pengendalian jarak jauh, automatic weather station, mengetahui suhu udara, curah hujan, kelembapan arah angin, kecepatan angin, sinar matahari, fluktuasi, dan lainnya.
“Dengan menggunakan smart farming, kita melaksanakan kegiatan penyiraman itu ada kontrol namanya kelembapan tanah, baasnya itu 30 persen. Di bawah itu berarti tanah kering, siram. Kalau 30 persen ke atas tanah itu basah, tidak perlu disiram. Begitu juga pupuk eksekusi di hp,” jelas Roni.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan petani terkait manfaat serta tantangan dalam penerapan teknologi tersebut. mereka mengapresiasi upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para petani dalam menggunakan teknologi sebagai solusi bagi tantangan pertanian di Papua Selatan.
Tenang Wibowo, sebagai salah satu petani yang telah merasakan perbedaan yang cukup signifikan setelah menggunakan konsep pertanian pintar mengatakan bahwa melalui konsep pertanian tersebut, ia dan para petani lainnya mendapatkan potensi hasil pertanian yang lebih baik
“Alhamdulillah setelah ada kegiatan ini, kami belajar sehingga dengan ini bedanya untuk produksi lebih bagus. Kalau kami dulu satu hectare mentok biasa Cuma dapat 80-90 ikat karung, kalau dengan begini (smart farming) alhamdulillah bisa naik sampai 120-130 ikat,” ujarnya.
Selain itu, Tenang juga berhadap bahwa pemerintah kedepannya dapat lebih memperhatikan pompanisasi bagi para petani karena menurutnya pompanisasi yang ada pada saat ini masih belum mencukupi kebutuhan para petani. Ia berharap bahwa kedepannya semua petani dapat merasakan manfaat dari pompanisasi tersebut.
Kemudian, bersama dengan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, beberapa pejabat turut hadir mendampingi dalam peninjauan tersebut, seperti Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanlo, dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka. (Raihani)**