BANDUNG INSPIRA – Baru-baru ini, beredar pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mengatakan bahwa solusi polusi udara di Jakarta adalah dengan pindah ke IKN.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Jokowi justru sangat disayangkan oleh pihak Walhi karena dinilai menganggap persoalan polusi udara di Jakarta merupakan suatu hal yang sepele.
“Kami menyayangkan pernyataan dangkal yang berusaha menyederhanakan masalah itu keluar dari seorang presiden yang pernah menjadi Gubernur Jakarta,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitriah Tanjung
Suci mengungkapkan bahwa permasalahan ini dimulai dari adanya over konsumsi untuk kendaraan bermotor, PLTU, hingga sampah.
“Mulai dari over konsumsi energi kotor untuk kendaraan bermotor, emisi tidak bergerak dari industri dan PLTU di sekitar Jakarta, open burning, dan sebagainya” ujar Suci.
Tahukah kalian? tanpa kita sadari, banyak aktivitas manusia yang mencemari udara. Berikut contohnya:
- Pembakaran; misal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.
- Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
- Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
Perlu diketahui ada banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pencemarah udara di Jakarta tanpa harus pindah tempat tinggal ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Cek kualitas udara sebelum bepergian
- Hindari olahraga di luar ruangan
- Berolahraga di kawasan yang jauh dari area padat lalu lintas
- Memulai pakai Air Purifier
- Selalu pakai masker saat bepergian ke luar rumah
- Mengonsumsi vitamin C untuk kekuatan tubuh
(ALYA)**