Perempuan Lintas Partai di Bandung Dorong Demokrasi Berkeadilan Gender
BANDUNG INSPIRA – Ratusan perempuan lintas partai politik berkumpul dalam Diskusi Politik bertema “Dari Pemilu ke Panggung Kebijakan: Optimalisasi Peran KPPI dalam Membangun Demokrasi Berkeadilan Gender” di Grand Asrilia Hotel Convention, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025). Kegiatan yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung ini diikuti sekitar 200 peserta dari 17 partai politik.
Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang digagas Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI). Menurutnya, ruang seperti ini penting untuk memperkuat kolaborasi antarperempuan politik lintas partai.

“Perempuan punya peranan penting dalam politik. Kehadiran mereka membawa nurani dan kemanusiaan, karena fokus politik sejatinya adalah pelayanan kepada masyarakat,” ujar Asep.
Ia menambahkan, kiprah perempuan di Bandung sudah cukup menonjol, terutama di lembaga legislatif. Asep menilai, kehadiran perempuan memberikan perspektif berbeda dalam penyusunan kebijakan daerah.
“Perempuan di Bandung cukup banyak yang duduk di legislatif, dan mereka punya peran besar. Perda-perda yang dihasilkan perlu ada sentuhan dari perempuan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua KPPI Kota Bandung Rieke menyebut kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan memperluas jejaring antarpolitisi perempuan lintas partai. Ia berharap, semangat kebersamaan ini bisa memperkuat posisi perempuan dalam politik lokal.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa kumpul lintas partai, ada 17 partai dan 200 anggota. Kami ingin perempuan saling dukung agar bisa mencapai cita-cita demokrasi,” katanya.
Lebih lanjut, Rieke mengakui bahwa tantangan terbesar perempuan di dunia politik masih datang dari lingkungan terdekat dan pandangan masyarakat. Ia menilai dukungan terhadap calon laki-laki kerap lebih besar dibanding perempuan.
“Kadang di keluarga lebih support lelaki dulu. Masyarakat pun sering lebih percaya ke laki-laki,” ujarnya.
Karena itu, ia mengajak para perempuan untuk membangun modal sosial lebih dahulu melalui aktivitas kemasyarakatan sebelum terjun ke politik praktis.
“Kita harus investasi sosial dulu bantu masyarakat, sekolah, atau kegiatan sosial lainnya. Itu yang nantinya jadi modal sosial di dunia politik,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Politik Dalam Negeri (Poladgri) Bakesbangpol Kota Bandung, Nani Dwiyani S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja pihaknya untuk memperkuat peran politik perempuan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan pemahaman anggota KPPI tentang pentingnya peran perempuan dalam kebijakan publik dan memperkuat kolaborasi lintas partai politik,” katanya.
Ia juga menyoroti bahwa keterwakilan perempuan di posisi strategis partai politik maupun legislatif masih perlu ditingkatkan.
“Kuota perempuan masih jauh dari harapan. Budaya patriarkal yang masih kuat sering memarjinalkan suara perempuan. Karena itu, kami berharap perempuan bisa setara posisinya dengan laki-laki dalam legislatif,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga wadah penguatan kapasitas perempuan agar semakin berani tampil dan berperan aktif memperjuangkan kebijakan yang berkeadilan gender. (Syahra/Tim Berita Inspira)**
Foto: Tim Berita Inspira


