BANDUNG INSPIRA – Layanan pengguna KAI Commuter Semester 1 Tahun 2024 ini menunjukkan tren kenaikan volume penggunanya. Tercatat di seluruh wilayah pelayanan, KAI Commuter mengangkut sebanyak 179.165.921 orang, atau naik 15% dibanding Semester I Tahun 2023 yang mencapai 155.331.685 orang.
“Volume pengguna Commuter Line terus menunjukan tren yang positif. Pada semester 1 tahun 2024 ini terdapat peningkatan volume pengguna sebesar 15% jika dibanding Semester I pada tahun 2023 kemarin,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus.
Tercatat peningkatan volume pengguna KAI Commuter pada Semester I Tahun 2024 yang tertinggi pada peningkatan volume pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur dan Commuter Line Basoetta yaitu masing-masing sebesar 130%, atau masing-masing melayani pengguna sebanyak 3.764.314 orang dan 1.098.595 orang pada semester I tahun ini.
Sementara itu tren positif pun terjadi pada peningkatan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek, tercatat peningkatan sebesar 15% pada semester pertama tahun ini jika dibanding dengan tahun 2023 lalu yang tercatat sebanyak 156.816.151 orang pengguna. Sedangkan pada volume pengguna Commuter Line Merak juga mencatatkan peningkatan 29% atau melayani sebanyak 2.106.257 orang pengguna.
Selain itu, untuk layanan Commuter Line di wilayah 2 Bandung, KAI Commuter juga mencatat tren kenaikan volume penggunanya. Dari total pengguna semester pertama tahun 2023 kemarin sebanyak 7.238.438 orang, kini meningkat sebesar 7% pada semester kedua pada tahun ini atau sebanyak 7.759.017 orang.
Hal yang sama juga terjadi pada Commuter Line Prameks dan Commuter Line di wilayah 8 Surabaya. Tercatat peningkatan sebesar 10% untuk volume pengguna Commuter Line Prameks atau semester I tahun ini total melayani 476.002 orang. Sementara itu untuk peningkatan volume pengguna Commuter Line pada semester I ini di wilayah 8 Surabaya sebesar 10%, atau total sebanyak 7.145.567 orang pengguna yang dilayani.
Pada Semester II Tahun 2024, KAI Commuter akan terus berinovasi untuk dapat meningkatkan layanannya kepada seluruh penggunanya.
Joni mengatakan, KAI Commuter juga melakukan penambahan perjalanan Commuter Line di wilayah-wilayah terutama pada saat peak season yaitu pada libur Lebaran dan Libur sekolah kemarin. KAI Commuter menambahkan 6 perjalanan Commuter Line Yogyakarta-Palur dan 4 perjalanan pada libur lebaran tahun ini.
Selain itu, kata Joni, KAI Commuter juga terus mengembangkan integrasi sistem pembayaran melalui Kartu Multi Trip (KMT). Dengan KMT, saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran tiket Commuter Line, LRT, MRT serta Bus Trans Jakarta, Bus Trans Yogyakarta, Bus Trans Jateng, dan Bus Trans Jatim. KMT juga saat ini bisa digunakan sebagai alat transaksi dengan merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter.
“KMT ini sendiri merupakan uang elektronik dengan sistem saldo yang diterbitkan oleh KAI Commuter yang bertujuan untuk memberikan kemudahan saat melakukan transaksi pembayaran tiket Commuter Line,” ucapnya.
Sepanjang Semester I ini, tercatat 49,42% dari seluruh transaksi pembayaran tiket Commuter Line mengunakan KMT. Sedangkan untuk transaksi pembayaran menggunakan kartu Uang Elektronik Bank sebesar 34,12% dan transaksi menggunakan QR Code sebanyak 16,46%.
“KAI Commuter berharap dengan integrasi pembayaran ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi di wilayah-wilayah lainnya yang terdapat pelayanan commuter line, sehingga dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik,” kata Joni.
Dengan tren volume pengguna yang terus naik, menjadikan kereta api khususnya Commuter Line menjadi transportasi publik pilihan utama masyarakat dalam melakukan mobilisasi. Dengan salah satu kelebihannya adalah memiliki kapasitas angkut pengguna yang sangat besar.
“Commuter Line hadir sebagai pilihan utama transportasi publik yang dapat mengurangi kemacetan jalan raya dan polusi,” tandas Joni.**