BANDUNG INSPIRA — Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin telah mengusulkan untuk reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey ke Kementerian Perhubungan. Hal itu bertujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata di Jawa Barat.
“Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkerataapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi,” ujar Bey melalui keterangan resmi, Rabu (20/3/2024).
Seperti diketahui, dua jalur lama kereta api tersebut saat ini tidak aktif. Untuk kembali mengaktifkan kembali, Pemprov jabar akan melakukan kajian pasar terlebih dahulu.
“Misalnya jalur Banjar-Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu,” kata dia.
Namun demikian, Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran-Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jabar.
Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar – Pangandaran dan Bandung-Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga. Selain itu reaktivasi juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.
“Sebetulnya kan secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan lagi pasti akan ramai, apalagi ada beberapa terowongan yang sangat indah,” ujar Bey.
Panjang lintasan rel kereta relasi Banjar-Pangandaran yaitu 82 kilometer mulai dari stasiun Banjar dan berakhir di Stasiun Cijulang. Jalur ini memiliki banyak jembatan dan terowongan.
Sementara jalur kereta api non aktif Bandung-Ciwidey berjarak 40 kilometer. Dahulu, dua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke stasiun Bandung dan Batavia (Jakarta).
Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi sehingga Jabar memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.
“Kami ingin Jabar lebih baik lagi dalam segala hal termasuk transportasi,” ucap dia.
(AP)