BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggulirkan program Sekolah Swasta Peduli Kaum Dhuafa dan Keluarga Tidak Mampu melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat tahun 2022 ini.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi. Dia membeberkan rencana kuota SMA/SMK swasta gratis untuk di Kota Bandung dan Cimahi yaitu sebanyak 809 siswa.
“Per hari ini dari seluruh data sekolah yang swasta, khusus untuk wilayah kota besar Bandung dan Cimahi itu sudah masuk sekitar 25 sekolah dengan jumlah total 809 kuota yang mereka siap untuk menggratiskan keluarga tidak mampu,” ungkap Dedi Supandi, Minggu (17/7/2022).
Dijelaskannya, Program Sekolah Swasta
Peduli Kaum Dhuafa dan Keluarga Tidak Mampu tersebut digulirkan karena meningkatnya data keluarga tidak mampu imbas dari Pandemi Covid-19.
Selain itu, Dedi Supandi juga menjelaskan, bahwa jumlah SMA/SMK/SLB negeri cenderung lebih sedikit disandingkan sekolah swasta. Di mana Jabar hanya memiliki 848 sekolah negeri, sedangkan sekolah swasta sebanyak 4.115.
“Kita sudah melakukan imbauan dari jauh-jauh hari, sejak bulan Februari tahun ini, kita lakukan bagaimana sekolah swasta untuk turut menggratiskan bagi keluarga tidak mampu,” ujarnya.
kendati pihaknya menggulirkan program sekolah gratis, namun kualitas pendidikan tetap menjadi hal yang sangat penting. Terlebih, menurutnya, M
mutu pendidikan dasar itu sudah dihitung, baik itu dari dana BOS, BPMU pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar termasuk dari program KETM.
Pihaknya telah mensupport anggaran kurang lebih di 900 miliar untuk anggaran BPMU kepada sekolah swasta. Untuk keluarga tidak mampu yang masuk ke sekolah swasta juga ada tambahan sekitar Rp 2 juta per siswa.
“Kita juga sudah menitipkan ke sebagian sekolah dan yayasan jika ada yang dilakukan di sekolah tersebut, justru yang terjadi adalah saling gotong royong. Jadi sumbangsih dari siswa yang mampu itu akan mensubsidi sumbangan bagi yang tidak mampu,” paparnya.
Lebih jauh Dedi Supandi menjelaskan, terdapat sejumlah syarat bagi siswa agar dapat mengakses pendidikan secara gratis di 25 sekolah swasta ini. Di antaranya, dengan menunjukan akta kelahiran dan data DTKS.
“Kalaupun tidak ada DTKS maka berita acara hasil musyawarah di desa atau kelurahan itu akan menjadi bukti bahwa berasal dari keluarga tidak mampu,” tuturnya.
Selanjutnya, ke depan akan bertambah jumlah sekolah swasta yang mengikuti program tersebut. Dia pun berharap, ke depan seluruh warga Jabar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMA/SMK/SLB tanpa terhalang oleh mampu maupun tidak mampu.
“Tapi mereka bisa bersekolah dan semua mampu untuk melanjutkan pendidikan di tingkat menengah atas,” pungkasnya.
Berikut ini 25 Sekolah Swasta Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu di Kota Bandung dan Cimahi:
- SMA Tunas Unggul Bandung rencana kuota 2 siswa.
- SMAS Baiturrahman Bandung rencana kuota 10 siswa.
- SMAS Budi Istri Bandung rencana kuota 10 siswa.
- SMAS Kemah IND 2 Bandung rencana kuota 60 siswa
- SMAS LPPN Bandung rencana kuota 15 siswa.
- SMAS Muhammadiyah 1 Bandung rencana kuota 25 siswa.
- SMAS Mutiara 1 Bandung rencana kuota 15 siswa.
- SMAS Nugraha Bandung rencana kuota 12 siswa.
- SMAS Pasundan 5 Bandung rencana kuota 50 siswa.
- SMAS PGRI 2 Bandung rencana kuota 32 siswa.
- SMAS PMB Bandung rencana kuota 25 siswa.
- SMAS YAS Bandung rencana kuota 15 siswa.
- SMKS Bandung Utara rencana kuota 35 siswa.
- SMKS Bina Sarana Cendekia Bandung rencana kuota 35 siswa.
- SMKS Binas Sarana Cendekia Bandung rencana kuota 50 siswa.
- SMKS Buana Karya Bandung rencana kuota 72 siswa.
- SMKS Budaya Bangsa Bandung rencana kuota 25 siswa.
- SMKS Nasional Bandung rencana kuota 9 siswa.
- SMKS Profita Bandung rencana kuota 15 siswa.
- SMKS R.A Kartini Bandung rencana kuota 72 siswa.
- SMKS Vijaya Kusuma Bandung rencana kuota 30 siswa.
- SMKS Widya Dirgantara Bandung rencana kuota 10 siswa.
- SMA Kartika XIX-4 Cimahi rencana kuota 35 siswa.
- SMA Muhammadiyah 1 Cimahi rencana kuota 50 siswa.
- SMK Plus Darussurur CImahi rencana kuota 100 siswa. (TRIW)