Pemprov Jabar Gelontorkan Rp3 Miliar Demi Satgas Citarum Harum Tetap Jalan
BANDUNG INSPIRA – Program Citarum Harum dipastikan tetap berjalan meski terjadi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menegaskan komitmennya dengan menyiapkan dana Rp3 miliar dari APBD Perubahan 2025 untuk menopang operasional Satgas Citarum Harum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa dukungan anggaran ini penting agar aktivitas Satgas tidak terhenti. “Kami backup dari provinsi agar operasional tetap optimal. Minggu depan akan ada konsolidasi dengan berbagai pihak,” ujarnya di Bandung, Selasa (23/9/2025).
Evaluasi dan Tantangan Sungai Citarum
Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, lewat Ketua Ahmad Heryawan, juga menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan Satgas Citarum Harum. Menurutnya, Satgas tidak hanya berperan mengoordinasikan berbagai kelompok kerja, tetapi harus diberi kewenangan untuk mengusulkan dan menentukan kebutuhan anggaran lintas kementerian dan lembaga.
Dalam catatan BAM, kualitas air Sungai Citarum kini menunjukkan perbaikan signifikan. Indeks kualitas yang semula hanya di angka 33 (cemar berat), naik menjadi 51. Target ke depan, kualitas air diharapkan bisa mencapai level 60–70.
Namun, tantangan tetap besar. Selain limbah industri dan rumah tangga, persoalan sampah masih menjadi sumber utama pencemaran. BAM mendorong percepatan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) modern seperti Sarimukti dan Legoknangka, yang diproyeksikan mampu mengolah 2.300 ton sampah per hari.
Peran Masyarakat Jadi Kunci
Menurut Herman, masa depan program Citarum Harum tidak hanya bisa ditumpukan pada Satgas. Partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting. “Satgas itu motor penggerak, tapi masyarakat harus jadi aktor utama menjaga kebersihan sungai. Citarum Harum bukan proyek, melainkan kehormatan dan kebutuhan bersama,” tegasnya.
Pemprov Jabar juga meminta dukungan kembali dari pemerintah pusat untuk anggaran 2026, mengingat Sungai Citarum tidak hanya vital bagi warga Jabar, tetapi juga untuk pasokan air bersih Jakarta lewat Waduk Jatiluhur.
Selain itu, percepatan pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka juga menjadi prioritas. Proyek tersebut saat ini menunggu rekomendasi Kementerian ESDM soal pembelian listrik hasil olahan sampah. Jika izin keluar, pembangunan ditargetkan dimulai awal 2026. (Tim Berita Inspira) **
Keterangan Foto:
Ilustrasi Sungai Citarum


