Pemkot Bandung Antisipasi Musim Hujan, Fokus pada Sungai, Sampah, dan Infrastruktur
BANDUNG INSPIRA – Memasuki musim hujan, Pemkot Bandung mulai memperkuat langkah antisipatif terhadap potensi banjir dan longsor, akibat infrastruktur yang terdampak.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menegaskan, seluruh jajaran mulai dari camat, lurah hingga ketua RW sudah diinstruksikan untuk melakukan pendataan wilayah rawan dan menggerakkan warga menjaga lingkungan.
“Sekarang para camat, lurah, sampai ketua RW diimbau untuk mendata sungai yang rawan longsor atau sudah mengalami erosi. Kalau ada laporan, harus cepat ditindak,” ujar Wali Kota Bandung seusai rapat koordinasi, Kamis (18/9/2025).
Selain itu, warga diingatkan untuk tidak memancing di tepian sungai. Aktivitas tersebut berisiko tinggi saat debit air tiba-tiba meningkat. “Banyak sekali rumah di tepi sungai. Kita khawatir jika warga masih terbiasa memancing atau berkegiatan di sana,” tambahnya.
Pemkot Bandung juga menyoroti masalah sampah yang kerap menjadi penyebab banjir. Tumpukan sampah di selokan dan sungai bisa menyumbat aliran air, seperti yang pernah terjadi di kawasan Arcamanik.
“Saya mengimbau warga jangan sampai menjadikan selokan tempat penyimpanan barang. Jangan juga membuang sampah sembarangan. Kalau tersumbat, bisa berakibat fatal, jembatan bahkan bisa jebol,” jelasnya.
Saat ini, 136 titik kumpul sampah resmi di Kota Bandung sudah difungsikan. Namun, masih ada warga yang membuat titik sampah liar. Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menertibkan, sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah.
“Kebiasaan buruk ini tidak boleh dipelihara. Camat dan lurah saya minta turun langsung bersama ketua RW untuk mengedukasi masyarakat,” tegasnya.
Sejumlah selokan dan sungai juga tengah dilakukan pengerukan serta pendalaman untuk memperlancar sirkulasi air. Hal ini dilakukan agar air hujan tidak meluap dan menyebabkan genangan.
“Kami gali dan perbaiki semua selokan yang posisinya sudah mengalami penangkalan. Air harus mengalir dengan lancar di musim hujan ini,” jelasnya.
Menurut Erwin, keberhasilan antisipasi banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Warga Bandung harus ikut menjaga lingkungannya dengan cara bergotong-royong.
“Banjir ini bisa dicegah kalau kita disiplin. Kolaborasi bersama lurah, RW, hingga warga sangat penting. Jangan sampai sampah jadi penyakit kota yang akhirnya memicu banjir,” tutupnya. (Tri Widiyantie) **
Keterangan Foto:
Wakil Wali Kota Bandung Erwin. (Foto: Tri Widiyantie/Inspira)


