Pemkab Bandung Barat Tindaklanjuti Kasus Keracunan Program MBG
BANDUNG INSPIRA – Kasus keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Sejumlah siswa dari jenjang SD hingga SMK mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap menu dari program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Peristiwa bermula pada Selasa (14/10/2025) di SMP Negeri 1 Cisarua, ketika puluhan siswa mengeluhkan mual, muntah, dan pusing beberapa jam setelah menyantap makanan MBG. Keesokan harinya, laporan serupa datang dari SD Negeri 1 Garuda dan SMK Negeri 1 Cisarua, menandakan penyebaran kasus yang cukup luas.
Data dari posko penanganan menunjukkan jumlah siswa yang terdampak terus meningkat hingga mencapai 345 orang. Sebagian besar menjalani perawatan di ruang kelas yang dialihfungsikan sebagai posko kesehatan, sementara lainnya dirujuk ke sejumlah rumah sakit, termasuk RSUD Lembang dan RS Cibabat.
Dari hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat makanan yang dikonsumsi siswa berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Tarbiyatul Quran Cisarua, salah satu penyedia dalam program MBG di wilayah tersebut.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Iskandar menegaskan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan.
“Belum KLB karena kan kita menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Kalau sudah ada hasil baru kita ambil langkah lebih lanjut,” ujar Jeje dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Jeje menjelaskan distribusi makanan dari penyedia terkait dihentikan sementara hingga hasil pemeriksaan selesai.
“Untuk sementara kita hentikan dulu. Nanti kalau hasil lab sudah keluar, baru kita ambil keputusan berikutnya,” tambahnya.
Kasus keracunan ini menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi sejak program MBG berjalan di Bandung Barat. Pemerintah daerah kini berjanji memperketat pengawasan terhadap pengolahan dan distribusi makanan agar kejadian serupa tidak kembali menimpa pelajar di wilayahnya. (Adelya) **
Sumber foto: Instagram resmi Info Bandung Barat


