BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar operasi pasar, pasar murah, dan gerakan pangan murah guna mengantisipasi harga kebutuhan melonjakmenjelang bulan Ramadhan. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung mengklaim persediaan beras dalam kondisi aman.
Eric M Attauric, Asisten Perekonimian dan Pembangunan Kota Bandung mengatakan bahwa inflasi month to month Kota Bandung per Januari 2024 menginjak angka 0,10%. Beberapa komoditas diperkirakan akan mengalami kenaikan harga di minggu ketiga bulan Februari.
“Contohnya beras medium, beras premium, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah, cabai keriting, bawang merah, daging ayam, telur ayam ras, dan kentang,” ungkap Eric.
Eric juga menjelaskan, harga beras medium naik dari Rp 14.000 menjadi 14.700per kilogram, sedangkan beras premium naik dari Rp 15.500 menjadi Rp 16.200.
“Ada daging ayam ras naik dari harga Rp 35.400 menjadi Rp 37.700, naik dari HET sebesar 2,6 persen. Telur ayam ras naik dari harga Rp 27.400 menjadi Rp 28.800, naik HET sebesar 6,7 persen. Jagung juga sudah mulai naik. Jadi, kami harus antisipasi bisa jadi harga daging nanti semakin mengalami kenaikan,” jelasnya.
Eric juga menambahkan, ketersediaan beras di Kota Bandung saat ini tergolong aman. Berdasarkan data Bulog per 12 Februari 2024, Ketersediaan beras di Kota Bandung sebanyak 4.298.404 kg (4.298 ton) beras medium dan 33.539 kg beras premium.
“Beras tersedia di 17 pasar tradisional se-Kota Bandung. Stoknya paling banyak di Pasar Balubur sejumlah 23,5 ton,” kata Eric.
Untuk menekan angka inflasi menjelang bulan Ramadhan, Pemkot Bandung berencana mengadakan operasi pasar, pasar murah, dan gerakan pangan murah mulai 19 Februari 2024.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang beredar mengenai kelangkaan beras.
“Saat ini baru beberapa ritel yang sudah menjual beras medium SPHP, seperti Hyfresh, Superindo, dan Transmart. Masyarakat tidak usah panik dengan keberadaan beras di toko ritel. Di Transmart dan Superindo sudah tersedia beras. Lalu, beras juga kami sediakan di Indomaret masuk 16 ton dan Yogya Group 30 ton. Toko ritel tidak boleh menjual lebih dari HET,” kata Ronny. (Tina)**