BANDUNG, INSPIRA – Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional, termasuk mempercepat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu proyek yang menjadi fokus utama adalah pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang kini telah mencapai progres signifikan pada fase 1-2. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau langsung perkembangan proyek tersebut.
Saat ini, pembangunan area terminal kendaraan (paket 5) telah mencapai 78,9%, sedangkan area terminal peti kemas (paket 6) sudah mencapai 73,87%. Terminal kendaraan ini dibangun di atas lahan seluas 26 hektare, sementara terminal peti kemas mencakup area 27 hektare. Menhub Dudy mendorong agar percepatan pekerjaan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Patimban, yang diharapkan mampu mendongkrak daya saing logistik nasional dan memperkuat ekonomi daerah.
Target penyelesaian Car Terminal diproyeksikan pada 28 Oktober 2025, sementara Container Terminal dijadwalkan rampung pada 3 November 2025. Pembangunan terminal kendaraan paket 5 ini merupakan perluasan dari fasilitas terminal kendaraan paket 1 yang sudah beroperasi. Dengan pengembangan ini, kapasitas terminal kendaraan meningkat drastis dari semula 218.000 completely built up (CBU) menjadi 600.000 CBU. Sementara itu, kapasitas terminal peti kemas akan melonjak dari 250.000 TEUs menjadi 1,9 juta TEUs.
Pelabuhan Patimban diproyeksikan menjadi salah satu pelabuhan utama yang mendorong aktivitas ekspor-impor dan mempercepat pertumbuhan ekonomi antarwilayah di Indonesia.
“Keberadaan Pelabuhan Patimban merupakan langkah strategis pemerintah untuk menyeimbangkan arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia,” ujar Menhub Dudy, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perhubungan.
Lewat pembangunan proyek strategis nasional seperti ini, pemerintah optimistis pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi di seluruh tanah air dapat terus didorong. Pelabuhan Patimban juga membuka peluang besar bagi pengembangan bisnis di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya. Para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di kawasan pelabuhan. (Deyvanes Nuruwe**
