Pelajar SMP di Sukabumi Tawuran Melawan Alumni
BANDUNG INSPIRA – Sejumlah pelajar SMP di Sukabumi, Jawa Barat melakukan aksi tawuran melawan alumni pada Senin (5/2/2024). Peristiwa ini menyebabkan seorang pemuda berinisial R (20) nyaris tewas terkena senjata tajam di bagian kepala dan punggung.
Aksi tawuran ini melubatkan tiga sekolah diantaranya sekolah negeri dan swasta asal Cireunghas dan satu sekolah swasta di Sukalarang. Diketahui sebelumnya dua kelompok pelajar dan alumni tersebut merencanakan tawuran melalui WhatsApp Group.
“Awalnya mereka janjian 4 VS 4 karena mereka datangnya dari kelompok sana (Sukalarang) lebih dari sekian orang, kurang lebih sembilan orang dari kelompok yang satu. Dari sini (Cireunghas) juga lebih dari sepuluh orang, tiba-tiba langsung terjadi tawuran,” ungkap Kapolsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota, Ipda Hendrayana.
Tawuran yang berawal dari empat lawan empat tersebut berujung adu kekuatan semua pelajar. Tak sedikit dari mereka membawa senjata tajam seperti stik golf dan corbek. Video aksi tawuran ini sempat viral di media sosial, namun kini sudah dihapus oleh pemilik akun.
Sementara itu, korban R (20) kini masih dalam kondisi kritis pasca operasi. Para pelajar dan alumni yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut ditangkap setelah dua jam pasca kejadian. Sebanyak 12 orang yang terdiri dari pelajar dan alumni diamankan, sementara tiga orang lainnya berstatus DPO.
“Ancaman hukumannya kita terapkan pasal 170 dengan pasal 351 juncto 351 ancaman hukumannya 5 tahun 6 bulan sampai 7 tahun penjara, namun ada sistem peradilan anak yang kita gunakan karena diduga pelakunya juga ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum)meskipun korbannya dewasa 20 tahunan,” sambung Hendra.
Tak tinggal diam, pihak sekolah akhirnya buka suara terkait peristiwa ini. Rini Lastrina, pembina siswa SMPN 1 Cireunghas mengaku informasi tawuran tersebut sudah ia dengar sebelumnya.
“Kejadian yang barusan memang untuk pihak sekolah kami baru menerima kabarnya barusan sekitar jam 09.00 WIB karena kejadiannya kan malam hari, kalau pihak sekolah diminta untuk hadir kesini tapi kalau informasi ada tawuran memang sudah kami dengar sebelumnya, hanya saja dari pihak sekolah, itu sekolah bukan dari sekolah kami tapi dari sekolah yang lain cuman sebatas itu saja. Kejadian lengkapnya kami baru mengetahui barusan disini (Polsek Cireunghas)” ungkap Rini. (Tina)**