BANDUNG INSPIRA – PT Daun Teratai Herbalife selama tiga hari, Jumat-Minggu, (11-13/10/2024), membuka Booth konsultasi kanker gratis, di Bandung Medical Fair 2024 bertajuk “Herbal Cancer Therapy Expo”, di Gedung Yayasan Harapan Kasih, jalan RD Rangga Kencana No.2A, Mekarwangi, Kota Bandung.
Direktur PT Daun Teratai Herbalife, Jason Setiawan saat diwawancara para awak Media mengatakan, PT Daun Teratai Herbalife merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri obat herbal.
“PT Daun Teratai Herbalife membuka Booth di Bandung Medical Fair 2024 tujuannya kami berharap para pengunjung mendapatkan ilmu bagaimana deteksi dini terhadap penyakit kanker, dan kami siap menjawab berbagai pertanyaan dari pengunjung,” kata Jason Setiawan.
“Oleh karena itu kami bekerja sama dengan Pramita Lab yang siap memfasilitasi pengecekan medis para pengunjung, di antaranya pemeriksaan Pap Smear, tes gula darah, CEA (carcinoembryonic antigen) dan pemeriksaan lainnya,” ujar Jason Setiawan.
Lebih lanjut Jason Setiawan mengungkapkan, Booth Daun Teratai hadir untuk memberi informasi secara visual kepada para pengunjung dan memberikan informasi apa saja komposisi obat daun teratai, serta menjelaskan cara hidup dan mati kanker seperti apa.
“Booth ini juga hadir untuk membuktikan kepedulian kami terhadap pasien kanker, dan memberikan informasi deteksi dini kanker, oleh karena itu Daun Teratai join di Bandung Medical Fair 2024,” ungkap Jason Setiawan.
Jason Setiawan berharap para pengunjung mendapatkan ilmu bagaimana deteksi dini terhadap penyakit kanker, “Kami siap menjawab berbagai pertanyaan dari pengunjung,” ujarnya.
Lebih lanjut Jason Setiawan menjelaskan, walaupun kita merasa tidak ada masalah di tubuh, sebaiknya kita memeriksakan diri jangan sampai terlambat, “Karena kanker memang gejala awalnya tidak dapat kita rasakan, kalau sudah kita rasakan artinya sudah terlambat, ” ujarnya.
Jason Setiawan menambahkan, pihaknya tidak hanya berada di komunitas kanker saja, tapi juga berada di komunitas pencegahan kanker, “Pastinya jangan sampai kita sakit, karena kalau sudah sakit sekaya apapun kita belum tentu ada obat yang cocok, orang kaya itu adalah orang yang mempunyai banyak waktu sehat,” ujarnya.
Mengenai Daun Teratai Jason Setiawan menjelaskan, pihaknya mendapatkan komposisi daun teratai dari Yunan China, “Karena suhu dan kesuburan tanah di sana berbeda dengan di Indonesia, namun proses ekstrak dan penggilingannya dilakukan di Indonesia, di kemas dan dijual untuk masyarakat Indonesia, karena proses ekstraksi di Indonesia cukup unggul khususnya di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Terkait filosofi daun teratai Jason Setiawan menjelaskan, daun teratai merupakan tanaman aquatik, yakni tanaman yang hidupnya bisa lebih dari 100 tahun, “Daun teratai selalu hidup di air yang banyak tanahnya atau bisa disebut hidup di air kotor, namun daun teratai daunnya selalu bersih,” ungkapnya.
Terkait ekspor, Jason Setiawan menjelaskan, PT Daun teratai sudah mempunyai izin untuk diekspor di tujuh negara , di antaranya Singapura, Brunei, Jepang, Thailand, Vietnam, dan Australia.
“Goals dari PT Daun Teratai yakni obat herbal kami dapat dikonsumsi setiap hari seperti mengkonsumsi suplemen, sehingga dapat mencegah kanker,” ujarnya.
“Pastinya kami menghimbau agar masyarakat hidup sehat, yakni tidak merokok, redakan stres, diet seimbang, istirahat cukup, dan mengendalikan stres, pastinya jangan takut untuk berkonsultasi, dan daun teratai memberikan konsultasi gratis untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.
PT Daun Teratai Herbalife didirikan tahun 1986, perusahaan ini telah lama menjadi pelopor dalam bidang pengobatan herbal, khususnya dalam menangani penyakit kronis seperti kanker, tumor, kista, dan mion.
PT Daun Teratai Herbalife telah diakui sebagai salah satu dari hanya 86 perusahaan Obat Herbal Terstandar (OHT) diIndonesia selain itu sudah diakui dan teruji secara ilmiah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Sebagai perusahaan yang fokus pada pengobatan herbal, PT Daun Teratai Herbalife menggabungkan pengetahuan tradisional dengan penelitian modern untuk mengembangkan produk yang aman dan efektif.
Seperti diketahui, produk dari PT. Daun Teratai Herbalife adalah Changsheuw Tian Ran Ling Yao atau CS-30 dan CSA 300.
Bandung Medical Fair 2024 diharapkan menjadi platform penting untuk menampilkan perkembangan terbaru dalam pengobatan kanker alami melalui terapi herbal dan pengobatan alternatif.
Bandung Medical Fair 2024 dihadiri Dr. dr. H. Mardjo Soebiandono, Sp.B., seorang penasihat medis dan mantan Brigadir Jenderal TNI, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris dan Penasehat Medis PT Daun Teratai Herbalife.
Dengan latar belakang yang luas di bidang kedokteran dan pelayanan militer, Dr. Soebiandono akan membahas integrasi terapi herbal dengan pendekatan medis modern dalam perawatan kanker.
PT Daun Teratai Herbalife di Expo ini akan memperkenalkan produk-produk pengobatan kanker berbasis herbal terbaru dari perusahaan, dan hasil penelitian terbaru, serta menekankan komitmen Daun Teratai terhadap solusi kesehatan holistik.
Expo ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang terapi kanker berbasis herbal serta meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya mengkombinasikan pengobatantradisional dengan ramuan alami untuk pasien kanker.
Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Caregiver profesional, dan Penyintas Kanker yang disebut ‘PejuangHebat’, serta berpartisipasi dalam talkshow informatif mengenai manfaat pengobatan kanker dengan Obat Herbal Terstandar.
PT Daun Teratai Herbalife di Expo ini menghadirkan Booth interaktif yang menampilkan berbagai produk unggulan, Ilustrasi mengenai proses sel kanker, Konsultasi dengan Caregiver mengenai masalah hormonal seperti miom, kista, tiroid, tumor, dan kanker, Sharing bersama penyintas kanker, dan pemeriksaan gratis bersama Lab Pramita.
Herbal Cancer Therapy Expo diharapkan dapat menarik perhatian tenaga medis, peneliti, pasien, serta masyarakat umum yang tertarik pada solusi kesehatan alternatif.
Sebagai bagian dari Bandung Medical Fair 2024, PT Daun Teratai Herbalife menegaskan pentingnya mengeksplorasi berbagai pendekatan dalam pengobatan kanker, serta mendorong kolaborasi antara komunitas medis. (Boby/Halfa)