Pasar Gedebage Olah Limbah Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi
BANDUNG INSPIRA – Pengolahan sampah di Pasar Induk Gedebage kini telah berkembang menjadi sebuah model ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Selain menangani limbah, perusahaan Prosignal Karya Lestari juga menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi tinggi, seperti kompos cair, kompos padat, koko pit, dan koko fiber.
Direktur Bisnis Development Prosignal Karya Lestari, Ali Yusuf, menjelaskan perusahaan akan mulai mengembangkan produk ini pada September 2025.
Prosignal berencana mengolah limbah sabut kelapa secara mandiri dan menggandeng UMKM lokal untuk meningkatkan nilai tambah produk dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Prosignal akan bekerja sama dengan UMKM dalam pengembangan produk akhir. Skema kerja sama yang ditawarkan adalah sistem profit sharing, di mana Prosignal akan menyuplai bahan baku dan mitra UMKM mengolahnya menjadi produk akhir.
“Selama ini, hasil pengolahan kami dijual sekali putus ke perusahaan-perusahaan mitra. Ke depan, kami ingin mengembangkan sendiri dan menggandeng UMKM lokal agar produk tersebut memiliki nilai tambah, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” ujar Ali, Selasa (12/8/2025).
Dengan strategi ini, Prosignal berharap pengolahan limbah di Pasar Induk Gedebage bisa menjadi contoh penerapan ekonomi sirkular yang berkelanjutan dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui inovasi berbasis pengolahan sampah.
Prosignal membuka kesempatan bagi semua pelaku UMKM kecil yang ingin bermitra dan melakukan kontrak kerja sama di hari yang sama.
Sementara itu, Direktur Utama Prosignal Karya Lestari, Aldi Ridwansyah menambahkan, pengelolaan sampah di Pasar Gedebage kini mengalami kemajuan signifikan. Tumpukan sampah yang sebelumnya menggunung selama berhari-hari, kini sudah bersih dan tertangani setiap hari.
“Alhamdulillah, di TPS Pasar Gedebage sekarang sudah tidak ada lagi tumpukan sampah seperti dulu. Kalau ada timbulan pun, itu sampah baru, bukan yang sudah berhari-hari,” ujar Aldi, Selasa (12/8/2025).
Menurut Aldi, pengolahan sampah di TPS Pasar Gedebage saat ini mencapai minimal 20 ton per hari. Sebagian besar merupakan sampah organik yang diolah menggunakan teknologi biodrying untuk mengurangi bau dan memudahkan proses pemilahan akhir.
Dari total tersebut, produksi sampah pasar sendiri berkisar antara 11–15 ton per hari, setelah sebagian sampah seperti sabut kelapa dibawa kembali oleh pemasok.
Selain sampah dari Pasar Gedebage, TPS ini juga menerima sekitar 3 ton sampah per hari dari Pasar Ujung Berung dan pedagang pasar tumpah di wilayah tersebut. (Bambang)**


