Pameran ‘Kuasa Kata di KAA’, Bangkitkan Makna Diplomasi Antarbangsa
BANDUNG INSPIRA – Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) menghadirkan Pameran Temporer bertajuk “Kuasa Kata di KAA: Sketsa Sidang Komite (A Portrayal of Asian-African Solidarity)” yang digelar sejak 5 Juli hingga 30 Agustus 2025.
Pameran ini diresmikan Plt Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Umar Hadi.
Menurut Umar Hadi, pameran ini tak hanya menghadirkan artefak sejarah, tetapi juga membangkitkan kembali makna kata-kata dalam diplomasi antarbangsa.
“Pameran ini mengajak kita menyelami bagaimana kekuatan kata dan diplomasi dari para delegasi negara-negara Asia-Afrika pada tahun 1955, khususnya dalam sidang Komite Politik, Ekonomi, dan Kebudayaan yang menghasilkan Dasasila Bandung,” ujar Umar Hadi di Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Senin (7/7/2025).
Dia menekankan, kata-kata seperti solidaritas memiliki makna mendalam, baik dalam konteks sejarah maupun kondisi global saat ini.
“Solidaritas adalah kata yang sangat relevan hingga kini. Kita lihat saat pandemi COVID-19, konflik di Gaza, perang di Ukraina hingga ketegangan global lainnya. Kata itu menjadi pengingat penting bahwa kemanusiaan perlu terus disatukan,” katanya.
Pameran ini juga menampilkan dokumentasi visual, foto para tokoh dunia, bendera negara peserta, dan kutipan-kutipan diplomatik yang digunakan saat sidang berlangsung. Tujuannya untuk membangkitkan rasa penasaran dan keingintahuan, terutama dari kalangan muda dan pelajar.
Kepala Museum KAA Noviasari Rustam menegaskan, pameran ini merupakan bagian dari upaya mengenalkan kembali semangat dan capaian diplomasi Indonesia kepada publik, terutama semangat solidaritas dan kerja sama yang tertuang dalam “Semangat Bandung”.
“Museum KAA ingin menghadirkan sejarah sebagai sesuatu yang hidup dan relevan. Diplomasi ala KAA merupakan warisan berharga yang harus terus digaungkan ke generasi sekarang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, mengajak masyarakat luas untuk berkunjung dan mengapresiasi pameran ini.
“Ini adalah kesempatan emas bagi warga Bandung maupun masyarakat Indonesia untuk menyaksikan langsung bagaimana diplomasi Indonesia menjadi inspirasi bagi negara-negara yang saat itu masih dijajah,” tandasnya.
Pameran “Kuasa Kata di KAA” menjadi pengingat penting bahwa kata-kata memiliki kekuatan besar dalam menggerakkan perubahan, menyatukan perjuangan, dan memperkuat kerja sama antarbangsa. Sebuah warisan sejarah yang terus hidup dalam dinamika dunia modern. (Bambang)**


