BERITA INSPIRA – Gerakan warganet Indonesia dalam menyerang akun media sosial tentara Israel (IDF) tidak pernah padam. Sejak Selasa (21/11/2023) muncul tagar #JulidFiSabilillah yang trending di media sosial X. Tagar ini menjadi wadah aksi warganet Indonesia dalam menggeruduk akun-akun media sosial tentara Israel dengan menghujani komentar- komentar pedas.
Julid Fisabilillah merupakan plesetan dari istilah Jihad Fisabilillah atau berjuang di jalan Allah. Dalam konteks kali ini berjuang di jalan Allah tak lain merupakan aksi warganet Indonesia yang ramai-ramai bersilaturahmi menggeruduk akun-akun Instagram polisi dan tentara Israel dengan menghujani beragam komentar-komentar nyinyir dan pedas.
Aksi warganet Indonesia dalam menyerang akun tentara Israel tak lepas dari peran Erlangga Greschinov (@greschinov). Sejak awal akun ini memang berpihak dalam mendukung Palestina. Greschinov membagikan 50 akun tentara IDF beserta linknya untuk didatangi ramai-ramai oleh warganet Indonesia.
Sangat berpengaruh, sebagian besar dari akun-akun tersebut langsung mengunci akunnya, bahkan hingga kena mental karena komentar nyinyir warganet Indonesia. Atas aksi ini, Erlangga Greschinov pun diangkat sebagai Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti Israel oleh Netizen Force.
(sumber: X/AzzamIzzulhaq)
Tidak lupa sesama warganet Indonesia juga saling mengingatkan untuk tidak saling memaki. Ditulis oleh salah satu akun bahwa untuk memberikan hukuman moril tidak perlu menggunakan kata-kata kasar namun cukup dengan membuat narasi ‘kalian hanya pionir setanyahu, tumbal-tumbal kekuasaan, tameng kekuasaan’.
“Teman-teman muslim yang mau julid fisabilillah, jangan pakai kata-kata kotor ya. Cukup suarakan fakta kayak ‘free Palestine’, ‘Israhell terrorists’, ‘whats so great about killing babies?’ dan sebagainya. Dilempar fakta gitu aja udah bikin mereka gerah kok, nggak perlu ngerusak citra muslim dengan kata-kata kotor,” tulis akun lainnya.
Aksi netizen ini juga dibenarkan dan didukung oleh sejumlah ulama, salah satunya Ustadz Anshari Taslim. Ia menyebut tindakan warganet Indonesia sudah termasuk dalam kategori Jihad bil Lisan.
“Mereka yang menyerang medsos para tentara Israel dan menghina mereka lalu meruntuhkan semangat mereka (menjulidin mereka) Insya Allah termasuk Jihad bil Lisan dan boleh dinamakan Brigade Hassan bin Tsabit,” terang Ustadz Anshari Taslim.
Hassan bin Tsabit sendiri merupakan sahabat Rasulullah SAW yang dikenal mampu melemahkan semangat musuh melalui syairnya. Ustadz Anshari Taslim juga memberi saran agar netizen Indonesia ketika berkomentar di akun-akun tentara Israel diniatkan dengan jihad.
Hingga saat ini banyak akun tentara Israel yang sudah mengunci akunnya setelah dibanjiri komen negatif. Bahkan beberapa nomor WhatsApp mereka telah tersebar dan ikut menjadi bulan-bulanan warganet Indonesia.
Hari ini Greschinov membagikan pengumuman teknis operasi Julid Fi Sabilillah gerakan ini mengajak warga Indonesia, Malaysia hingga Palestina untuk bersatu.
(sumber: X/Greschinov)
Kolom komentar pada postingan ini ramai reaksi positif dari warganet. Komentar saling menyemangati dan laporan akun tentara Israel yang hilang memenuhi postingan tersebut. (mia)**