BANDUNG INSPIRA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Kementerian Luar Negeri RI ini menjadi ajang diskusi penting terkait sejumlah isu dalam hubungan bilateral kedua negara, termasuk kemajuan negosiasi perbatasan, kerja sama ekonomi, serta isu-isu regional dan internasional seperti ASEAN dan Palestina.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah mengenai negosiasi perbatasan laut dan darat antara Indonesia dan Malaysia yang masih berlangsung. Menlu Sugiono menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai dalam proses negosiasi tersebut dan menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan pembahasan yang belum tuntas. Kedua negara sepakat untuk terus bekerja sama hingga mencapai penyelesaian yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Sugiono dan Dato’ Syed juga membahas kerja sama ekonomi yang semakin berkembang antara Indonesia dan Malaysia. Malaysia yang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia terus melakukan proyek-proyek investasi strategis, termasuk kerjasama antara Pertamina dan Petronas, serta sektor kelapa sawit. Menlu Sugiono mengungkapkan harapannya agar hubungan ekonomi ini terus berkembang dengan nilai investasi Malaysia yang tercatat sebesar USD4,1 miliar pada tahun 2024.
Dalam hal ASEAN, Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung penuh Keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025. Kerja sama dalam kerangka regional ini sangat penting untuk stabilitas dan kemajuan negara-negara Asia Tenggara, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global yang semakin kompleks.
Keduanya juga menegaskan komitmen bersama dalam menyelesaikan isu Palestina. Menlu Sugiono dan Dato’ Syed sepakat untuk terus mendukung penyelesaian bagi Palestina, termasuk melalui gencatan senjata dan penerapan prinsip Two-State Solution. Hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 68 tahun antara Indonesia dan Malaysia semakin memperkuat kedekatan kedua negara, yang saling memandang sebagai mitra penting dan tetangga terdekat di kawasan Asia Tenggara. (Deyvanes Nuruwe)**
