BANDUNG INSPIRA – Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang telah ditetapkan sejak 17 Agustus 1945. Namun, dalam perjalanannya terjadi beberapa kali pemindahan ibu kota ke luar Jakarta.
Pemindahan ibu kota Indonesia terjadi setelah kemerdekaan akibat agresi militer Belanda pada 1946. Kedatangan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) membuat Jakarta dinilai kurang aman dan dipindahkan ke wilayah lain.
Wilayah yang pernah mendapatkan status sebagai ibu kota Indonesia Salah satu nya adalah Kabupaten Bireuen
Bagaimana Sejarahnya ?
Kabupaten Bireuen termasuk salah satu kabupaten yang bersejarah bagi bangsa ini karena pernah ditetapkan sebagai ibukota Republik Indonesia pada tanggal 18 Juni 1948 yakni tepat pada saat Agresi Militer Belanda II (1947-1948). Akibatnya, PDRI yang semula menetap di Kota Bukittinggi berpindah lokasi ke Kabupaten Bireuen (disebut juga Kota Juang).
Bireuen,Walau hanya seminggu, Bireuen Provinsi Aceh pernah menjadi Ibu Kota Republik I ndonesia (RI) yang ketiga setelah Yogyakarta dan Bukittinggi jatuh ke tangan penjajah dalam agresi kedua Belanda. Namun sayangnya fakta sejarah itu tidak pernah tercatat dalam sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia. “Sebuah benang merah sejarah yang teputus…”
Diawali dengan kedatangan presiden pertama RI itu ke Bireuen. Waktu itu, tahun 1948, Belanda melancarkan agresi keduanya terhadap Yogyakarta. Dalam waktu sekejap ibukota RI kedua itu jatuh dan dikuasai Belanda. Presiden pertama Soekarno yang ketika itu berdomisili dan mengendalikan pemerintahan di sana pun harus kalang kabut. Tidak ada pilihan lain, presiden Soekarno terpaksa mengasingkan diri ke Aceh. Tepatnya di Bireuen,yang relatif aman.
Asal Muasal Sebutan Bireuen Sebagai Kota Juang, selama seminggu Presiden Soekarno berada di Bireuen aktivitas Republik dipusatkan di Bireuen. Dia menginap dan mengendalikan pemerintahan RI di rumah kediaman Kolonel Hussein Joesoef, Panglima Divisi X Komandemen Sumatera, Langkat dan tanah Karo, di Kantor Divisi X (Pendopo Bupati Bireuen sekarang). Jelasnya, dalam keadaan darurat, Bireuen pernah menjadi ibukota RI ketiga, setelah jatuhnya Yogyakarta ke dalam kekuasaan Belanda. Sayangnya catatan sejarah ini tidak pernah tersurat dalam sejarah kemerdekaan RI. (ali)**