BANDUNG INSPIRA – ‘Kalua Jeruk’ merupakan makanan khas Ciwidey, Jawa Barat dengan kulit jeruk sebagai bahan utama. Makanan tradisional ini dijual dalam acara Jawa dengan Iringan Keberagaman ‘Jawiraga’ yang dibuat oleh mahasiswa Antropologi Budaya Semester 5 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Kalua jeruk dipilih seiras dengan tema acara, Jawa dengan keberagaman budaya. Dimana makanan ini merupakan khas dari salah satu daerah di Jawa Barat yaitu Ciwidey.
“ Kenapa kami memilih Kalua jeruk khas Ciwidey, karena kebetulan tema acara kami itu menampilkan budaya khas Jawa, Ciwidey kan Jawa Barat ya, “ ungkap Pengurus Stand, Fhazira Wulandari.
Lebih Lanjut, Taufiqur menjelaskan bahwa Ciwidey khususnya bagian selatan memiliki tanah yang subur, sehingga pohon-pohon jeruk disana sangat melimpah.
“ Diciwidey, khususnya bagian selatan itu memiliki tanah yang subur, banyak-banyak tanaman yang tumbuh, salah satunya pohon jeruk bali, “ Ungkap Penanggung Jawab stand Makanan Khas Ciwidey, Taufiqur.
Proses untuk membuat Kalua Jeruk ini sendiri diawali dengan mengupas kulit jeruk dengan membuang kulit luar yang berwarna hijaunya dengan menyisakan bagian warna putih, kemudian kulit tersebut dipotong membantuk segitiga.
Kulit yang telah dipotong-potong tersebut kemudian direndam dengan menggunakan kapur sirih hingga kulit berwarna kuning.
Setelah direndam, kulit jeruk dicuci kembali hingga bersih dan direbus hingga empuk. Agar rasa pahit menghilang, kulit jeruk harus dicuci kembali dan dimasak dengan gula, bisa gula aren atau gula putih.
Kalua Jeruk ini pertama kali dibuat oleh Eneh Sutinah pada 1925 jauh sebelum strowberi ada dikawasan Ciwidey.
Selain kalua jeruk, dalam stand terdapat makanan lain khas Ciwidey yaitu Bandrek, Lemper, Leupeut, dan Nagasari. (Halfa Gia)**