BANDUNG INSPIRA – Berdasarkan beberapa sumber, kasus obesitas di Indonesia sangat tinggi, dimana posisi pertamanya mencapai 32% di kalangan ASN, TNI, dan Polri.
Sedangkan, posisi kedua ada pada kalangan pengangguran yaitu mencapai 20,9%, Wiraswasta mencapai 24,9%, dan kalangan karyawan mencapai 23,6% yang mengidap obesitas.
Obesitas ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluran energi, dimana asupannya lebih banyak atau pengeluarannya lebih sedikit.
Penyebab obesitas bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti genetik atau gaya hidup. Gaya hidup sendiri merupakan faktor yang sering tejadi.
Tanda-tanda umum yang bisa terjadi bagi penderita diabetes adalah Lingkar pinggang 94 cm untuk pria dan 88 cm untuk wanita, pembengkakan dan varises di tungkai bawah, tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg, lipatan yang menghitam, dan mendengkur.
Namun, kebanyakan orang menyadari setelah tubuhnya kian membesar dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya penderita akan melakukan diet ketat. Namun, jika sulit diatasi dengan cara ini terdapat alternatif lain yaitu melakukan prosedur pemotongan lambung yang dinamakan dengan operasi bariatrik.
Operasi bariatrik dilakukan untuk mengurngi kapasitas tampung makanan, sehingga penderita diabetes akan cepat kenyang.
Operasi bariatrik sendiri memiliki beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :
- Gastric Bypass
Prosedur dari jenis yang ini adalah memisahkan lambung, dimana lambung sendiri berbentuk seperti kacang atasnya kecil dan bawahnya besar, kedua bentuk tersebut dipotong, lalu usus halus juga akan dipotong jadi lebih pendek. Usus yang telah dipotong dan bagian lambung kecil disatukan .
- Sleeve Gastrectomy
Pada prosedur jenis ini, lambung akan dibuang sebesar 75-80% nya, sehingga bentuknya akan ramping memanjang seperti pisang.
- Adjustable Gastric band
Pada prosedur jenis ini, lambung akan diikat dengan alat khusus menyerupai cincin yang bisa dikencangkan dan dikendurkan sesuai keperluan.
- Biliopancreatic Diversion with duodenal switch
Pada prosedur jenis ini, lambung akan dipotong dan dihubungkan langsung dengan bagian akhir usus halus, jadi setelah dilakukannya prosedur ini makanan akan tetap bercampur dengan zat lain tubuh. Namun, dari 3 jenis bariarik tadi, jenis inilah yang paling beresiko menyebabkan kekurangan gizi.
Setelah dilakukannya prosedur, karena kapasitas lambung berkurang maka asupan makanan dalam tubuh menjadi sedikit, seiring berjalannya waktu berat badan tubuh juga akan berkurang.
Walaupun terlihat menarik, operasi bariatrik ini tidak bisa sembarang dipilih karena punya syaratnya sendiri untuk menghindari resiko. Syaratnya yaitu obesitas parah dimana indeks massa tubuhnya lebih dari 40, dan obesitas morbid yang dimana indeks masa tubunya mulai dari 35 sampai 39,9, dengan syarat memiliki masalah kesehatan serius seperti diabetes tentunya, penyakit jantung, tekanan darang tinggi, dan sleep apnea. ( Halfa Gia)**