Membangun Ketahanan Gizi Masyarakat Desa Kabetan melalui Integrasi Teknologi dan Pendidikan: Sebuah Model Kolaboratif Perguruan Tinggi
BANDUNG INSPIRA – Desa Kabetan, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, menjadi lokasi pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) yang digelar pada 6–12 September 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi empat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Fokus utama kegiatan ini adalah integrasi teknologi dan pendidikan sebagai pendekatan strategis untuk membangun ketahanan gizi masyarakat desa. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan lokal seperti ketergantungan bahan pangan dari luar pulau, rendahnya pemanfaatan potensi perikanan dan perkebunan, hingga keterbatasan kurikulum pendidikan.
Menurut Dr. Sri Raharno, Ketua Program PMKI dari Institut Teknologi Bandung (ITB), implementasi teknologi yang dipadukan dengan pendidikan serta dukungan pemerintah desa menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, kami ingin menghadirkan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.
Beberapa inovasi yang dihadirkan di antaranya rumpon portabel untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan, pelatihan diversifikasi olahan ikan seperti bakso dan nugget ikan, penguatan pertanian pekarangan dengan pemberian bibit sayuran dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar limbah ikan, serta pemasangan pembangkit listrik tenaga surya dan sistem pompa air bersih untuk mendukung kegiatan masyarakat.
Dalam sektor pendidikan, tim PMKI juga mengembangkan kurikulum muatan lokal, Kurikulum ini dilengkapi modul pembelajaran, perangkat pelatihan, dan Learning Management System (LMS) yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa.
Melalui program ini, Desa Kabetan diharapkan berkembang menjadi sentra produksi olahan ikan dan sayuran bergizi, sekaligus menjadi contoh pengembangan desa berbasis potensi lokal dan teknologi tepat guna. (Adelya) **
Sumber foto: Istimewa


