BANDUNG INSPIRA – Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU. ingatkan Guru Besar agar tak langar kode etik akademik. Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri pengukuhan dua Guru Besar Unpas yang diselenggaran di Aula Unpas, Jalan Jl. Tamansari No.6-8, Sabtu (4/5/2024).
“Guru Besar itu justru sebagai penjaga terhadap kualitas Pendidikan, sehingga pemerintah sudah ada mekanismenya, jadi jika suatu saat ternyata guru besar itu melanggar Kode etik akademik yang seharusnya dijaga atau dia melanggar atau melanggar etik moral, maka Menteri berhak mencabut status Guru Besarnya,” tegasnya.
Diungkapkannya hingga saat ini ada beberapa Guru Besar yang memang dicabut kembali hak dan statusnya oleh Kemendikbud. “Namun itu diwilayah lain, sejauh ini di Jawa Barat tidak ada,” paparnya.
Oleh karenannya, ia berharap semakin banyak Guru Besar yang lahir, maka negara berharap kontribusi mereka karena negara pun memberikan kontribusnya dalam bentuk tunjangan kehormatan guru besar.
“Sehingga Guru Besar pun harus berkontribusi melahirkan lulusan yang berkualitas dan kedua harus juga produkif mengembangkan ilmu pengetahuan sepanjang hayat dan juga ilmunya bermanfaat untuk masyarakat, industry dan pemerintahan,” jelasnya.
Sebagai kampus dengan jumlah Guru Besar terbesar di Jabar dengan akreditasi unggul maka Gurur Besar harus memajukan Unpas.
”Jangan hanya mengurusi, yakni mendorong Unpas untuk maju, sedangkan mengurusi itu membuat kurus Unpas. Jadi saya berharap semakin banyak Guru Besar itu tidak menjadi beban tetapi justru menjadi amunisi bagi Unpas untuk selalu maju,” ungkapnya.
