Limbah Domestik dan Peternakan Cemari Aliran Sungai di Kota Bandung
BANDUNG INSPIRA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung membeberkan kondisi kualitas air di sejumlah sungai yang melintasi wilayah kota Bandung. Dari hasil pengukuran sepanjang 2024, indeks kualitas air belum menunjukkan perbaikan dan masih tergolong buruk.
Kepala DLH Kota Bandung, Darto mengatakan, pihaknya rutin memantau kualitas lingkungan berdasarkan tiga sub indeks, yaitu kualitas udara, kualitas air, dan kualitas lahan. Dalam konteks pencemaran sungai, fokus utamanya adalah pada kualitas air.
“Kita ukur dari hulu ke hilir. Posisi Bandung itu ada di tengah-tengah. Hasil dari dua kali pengukuran tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks kualitas air kita masih belum optimal,” kata Darto di Balai Kota Bandung, Senin (28/7/2025).
Selain itu, Darto membeberkan temuan penting yakni pada beberapa titik sungai di Kota Bandung, terdeteksi adanya pencemaran dari kotoran manusia dan hewan.
Meski tidak menyebut lokasi secara rinci, Darto memastikan setidaknya terdapat dua titik yang teridentifikasi mengalami pencemaran berat.
Salah satu indikator utama yang menunjukkan tingkat pencemaran adalah tingginya kadar total coliform, bakteri yang menjadi penanda utama pencemaran limbah tinja.
“Angkanya cukup tinggi. Ini menandakan ada pencemaran signifikan dari limbah domestik dan peternakan. Dampaknya jelas air tidak layak dikonsumsi, bahkan untuk aktivitas bermain anak-anak pun sudah tidak aman,” ucapnya.
Pihaknya juga mencatat parameter lain seperti tingkat keasaman (pH) dan kandungan mikroorganisme turut menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.
Meski data sudah di tangan, langkah penanganan tidak bisa dilakukan secara sepihak. Darto menegaskan perbaikan kualitas sungai memerlukan kerja sama lintas wilayah.
“Kalau kita bersihkan di wilayah kita, tapi hulu atau daerah lain tidak ikut bergerak, ya akan percuma. Harus ada kolaborasi lintas daerah,” ujarnya.
Saat disinggung terkait apakah Sungai Cikapundung menjadi satu-satunya sungai yang tercemar, Darto pun menjawabnya dengan singkat. “Bukan hanya satu. Ada sungai-sungai lain, tapi saya belum bisa sebutkan jumlah totalnya.” pungkasnya.
DLH pun memastikan data lengkap sudah dikantongi dan tindakan lanjutan akan segera disiapkan secara bertahap. (Bambang) **


