BANDUNG INSPIRA – Seni budaya adalah sebuah keahlian dalam aktivitas mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika termasuk dalam mewujudkan kemampuan dan imajinasi pandangan atas beberapa benda, karya, atau suasana yang dapat menghadirkan rasa indah dan menciptakan peradaban manusia yang lebih maju.
Hal itulah yang dipertontonkan Padepokan Garuda Sunda dibawah kepemimpinan Tedi Hasbul di area Monumen Pahlawan Covid-19 Jalan Surapati, Kota Bandung. dirinya bersama puluhan anggota padepokan menggelar pertunjukan seni dan budaya asli tanah Jawa Barat.
“Hari ini kita gelar berbagai seni pertunjukan mulai dari tari Jaipong, sisingaan, debus, reak, pencak silat, pengobatan alternatif dan lain-lain,” tutur Tedi Hasbul, Minggu (16/6/2024).
Menurutnya, aksi tersebut penting untuk dilakukan sebagai upaya dalam menjaga dan melestarikan seni budaya sunda.
“Tentu ini penting kita lakukan agar seni budaya tetap ada dan terjaga, serta kita lestarikan. Masyarakat pun jadi tidak lupa akan warisan budaya ini,” kata dia.
Tedi Hasbul mengaku senang, melihat antusias ratusan warga masyarakat yang setia menonton dari awal hingga akhir.
“Sangat senang sekali ya, ternyata warga masyarakat begitu antusias menonton seni budaya yang kami pertontonkan. Itu menjadi bukti jika seni budaya harus terus dilestarikan,” ujarnya.
Namun sayangnya, kata Tedi Hasbul, warisan seni budaya ini kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah baik provinsi maupun daerah. Menurutnya, banyak padepokan yang tidak mampu bertahan karena tidak adanya perhatian.
“Sejauh ini yang saya tahu, perhatian serius belum ada ya. Harusnya pemerintah provinsi dan daerah bisa lebih peduli pada kami para penjaga dan pelestari seni budaya,” ucapnya.
“Kami sering tampil disini (monumen Covid-19) dan di kawasan jalan Dalem Kaum tapi ya gitu yang nonton hanya masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, pimpinan padepokan Jawara Sunda, Heri Indrayana yang akrab disapa Ki Heri menambahkan, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya sunda harus diawali menyaksikan terlebih dulu.
“Ketika ingin _ngamumule_ (melestarikan) seni budaya sunda, kita harus awali dengan menonton dulu. Nah dari situ akan muncul kecintaan dan kepedulian terhadap seni budaya sunda,” ujarnya.
Sehingga, kata Heri, warga masyarakat tak hanya terhibur tetapi juga mendapat banyak pelajaran dari seni budaya.
“Seni budaya ini bukan hanya soal hiburan tapi juga banyak pembelajaran dan filosofis kuat yang terkandung di dalamnya. Seperti seni debus, reak, celempung dan lain-lain itu sarat akan makna mendalam,” kata dia.
Para pelaku seni budaya berharap, warisan turun temurun ini bisa tetap terjaga dan dilestarikan dengan baik oleh semua kalangan.
“Ya kami minta harap tentunya apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat dalam menjaga seni budaya yang menjadi wajah dan karakteristik masyarakat Jawa Barat,” katanya. (Dira)**