BANDUNG INSPIRA – Simon Melkianus Tahamata resmi ditunjuk sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) oleh PSSI pada Kamis (22/05/2025). Penunjukan ini menjadi langkah strategis terbaru dari federasi sepak bola Indonesia dalam memperkuat sistem pencarian dan pembinaan pemain muda, sebagai bagian dari persiapan jangka panjang menuju Piala Dunia 2026 dan ajang internasional lainnya.
Pria berdarah Maluku kelahiran Vught, Belanda ini dikenal sebagai salah satu legenda sepak bola Eropa yang meniti karier gemilang di sejumlah klub top. Memulai debut profesionalnya pada usia 20 tahun bersama Ajax Amsterdam, Tahamata sukses meraih tiga gelar Eredivisie (Liga Belanda) dan satu trofi KNVB Cup (Piala Belanda).
Kariernya pun berlanjut cemerlang di Liga Belgia bersama Standard Liege, di mana ia membawa tim tersebut menjadi runner-up Piala Belgia musim 1983–1984 serta Piala Winners 1981–1982. Selain itu, Tahamata juga sempat memperkuat klub-klub ternama lainnya seperti Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren.
Sebagai pemain sayap yang dikenal lincah, Tahamata membela Timnas Belanda dari tahun 1979 hingga 1986. Debutnya terjadi dalam laga spesial ulang tahun ke-75 FIFA di Bern, Swiss, melawan Argentina. Selama berseragam Oranje, ia mencetak dua gol.
Tak hanya berkiprah sebagai pemain, Tahamata juga terjun ke dunia kepelatihan. Ia sempat menjadi pelatih di klub-klub yang pernah dibelanya, seperti Standard Liege (1996–2000), Germinal Beerschot (2000-2004), Al Ahli (2009-2014), dan dua periode di Ajax Amsterdam (2004-2009 dan 2014-2024).
Sejak tahun 2015, Tahamata juga menjalankan Simon Tahamata Soccer Academy, sebuah akademi yang berfokus pada pengembangan bakat muda.
Salah satu momen spesial dalam kariernya terjadi pada 3 Maret lalu, ketika Ajax memberikan penghormatan istimewa kepadanya di Stadion Johan Cruyff menjelang laga melawan Utrecht. Sebuah spanduk besar bertuliskan “Oom Simon, Terima Kasih” terbentang sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya.
Melihat sejumlah pengalaman dan torehan prestasi yang diraih, PSSI yakin Tahamata dapat menjadi bagian dari tim untuk terus memajukan sepak bola Indonesia.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Erick dalam keterangan resminya.
Rencananya, Simon Tahamata akan tiba di Indonesia pada akhir Mei ini. Ia diharapkan dapat bekerja sama dengan tokoh-tokoh penting lain seperti Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto dalam meningkatkan kualitas tim nasional dan pengembangan sepak bola Indonesia secara menyeluruh. (Deyvanes Nuruwe)**
