BANDUNG INSPIRA – Masih dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-213 Kota Bandung, sebuah event bertajuk Mandalajati Creative Fest 2023 digelar di Plaza Bandung City View 2 Pasir Impun Mandalajati pada Sabtu kemarin (30/9).
Lebih dari tujuh puluh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengikuti kegiatan tersebut. Founder Bandung Youth Entrepreneur (BYE), Acep Lulu Iddin atau yang akrab disapa Kang Acel, menjelaskan acara tersebut bertujuan ingin memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM guna mempromosikan produknya sekaligus dapat meningkatkan omzet mereka.
“Esensi dari digelarnya Mandalajati Creative Fest 2023 ini, sebenarnya temu UMKM. Dengan harapan, ada inspirasi baru untuk para pelaku UMKM sehingga ketika mereka saling bertemu, maka ada inspirasi baru untuk saling berbagi,” papar Kang Acel.
Pelaku UMKM yang terlibat Mandalajati Creative Fest 2023 tersebut merupakan warga Mandalajati juga member BYE yang diundang. Dan mereka, kata Kang Acel, tentunya sudah melewati kurasi dengan terpenting masalah legalitas, semisal NIB, sertifikasi halal, PIRT, dan lainnya.
“Kami ingin ajarkan ke UMKM bahwa berbisnis boleh tapi harus perhatikan aspek legalnya, kepatutan, dan kelayakan, serta aspek lingkungan harus diperhatikan,” katanya.
Di samping itu, pada acara tersebut Kang Acel juga berbagi tentang tantangan yang saat ini ditemui pelaku UMKM. Ia menyebut paling banyak setelah melihat langsung ke lapangan dan menurut hasil studi, yaitu pola pikir.
“Mereka para pelaku UMKM masih yang asal berjualan, laku, dan selesai. Dalam berbisnis itu miliki aspek yang perlu dikembangkan,” ujarnya.
Karena itu, dengan adanya kegiatan tersebut, dapat saling memberikan masukan satu sama lain. Disamping itu, hal lain yang menjadi tantangan yang biasa ditemui pelaku UMKM, yakni pengembangan yang berkaitan dengan modal.
“Kami sedang mencoba hadirkan solusi bagi UMKM dan sedang mencoba mengembangkan bisnisnya,” katanya.
“BYE juga tentu adakan pelatihan digital, seperti digital marketing dengan memperkenalkan marketing komunikasi ke member dan biasanya sekali pelatihan ada 30-50 UMKM,” sambung Kang Acel.
Dibeberkannya juga, saat ini member dari BYE sudah mencapai 1000 pelaku UMKM. Diyakininya, jika mereka dapat memenej usahanya dengan baik, salah satunya berbagi pengalaman dan ilmu di BYE, maka diharapkan perekonomian warga Kota Bandung bisa lebih membaik.
“Harapannya pasti besar, tapi minimal masyarakat kita dapat memiliki potensi untuk mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan. Menggeluti dunia usaha menjadi salah satu jalan mandiri dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Dengan catatan memiliki pola pikir yang terbuka untuk terus mengembangkan usahanya. Terutama para gempura era digital ini,” tandas Kang Acel. (Mia)**
