BANDUNG INSPIRA – Sebanyak 14 ekor ular sanca ditemukan dalam sebuah rumah kosong yang terletak di Jalan Kramat Asem Raya, Gang Mancung, RT 12/RW 12, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, menciptakan kehebohan dan kekhawatiran warga sekitar.
Penemuan belasan ular ini berawal ketika salah seorang warga menemukan satu ekor ular sanca dengan ukuran yang sedang di sekitar rumah kosong tersebut. Tak lama dari kejadian itu, para warga kembali menemukan ular di rumah kosong tersebut, rumah itu diduga ditinggal oleh pemiliknya dan menjadi terbengkalai kurang lebih selama 17 tahun lamanya. Diketahui saat ini pemilik rumah tersebut tinggal di daerah Tangerang.
Akibat peristiwa tersebut, para warga di Gang Janur RW 12, Matraman, melakukan protes terhadap pemilik rumah kosong yang sekarang disebut sebut menjadi sarang ular. Para warga secara bersama sama mengajukan tuntutan agar pemilik rumah segera melakukan pembongkaran menyeluruh terhadap bangunan tersebut sehingga Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dapat mengevakuasi ular-ular yang bersembunyi di dalamnya.
Namun, menurut informasi yang beredar, para warga merasa geram terhadap pemilik rumah kosong karena pemiliknya enggan memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara menyeluruh di rumah tersebut. Hingga akhirnya, pada hari Sabtu (9/9/2023), pemilik rumah kosong tersebut datang dengan diwakilkan oleh dua laki-laki kakak beradik.
Mereka berdua datang untuk memberikan izin terkait pembersihan rumah tersebut dan mencari sarang ular yang dimaksud oleh para warga. Namun, menurut salah satu warga, mereka memberikan banyak aturan dalam pencarian sarang ular termasuk tidak memperbolehkan untuk membongkar plafon dan septic tank sehingga pemadam yang bertugas kesulitan untuk melakukan pembersihan.
“Mereka mempersilahkan pencarian, tapi banyak aturan jadi pencarian oleh Damkar nggak bisa semaksimal mungkin” Ucap Dani.
Meskipun sudah dilakukan pembersihan dan pembongkaran pada rumah tersebut, warga mengaku masih sering melihat dan mendapati ular yang berkeliaran di sekitar rumah itu, berbagai cara telah dilakukan oleh warga sekitar termasuk memanggil Petugas Gulkarmat namun, semua usaha tersebut terkendala akibat tindakan pemilik rumah yang memberikan banyak aturan saat proses pembersihan berlangsung.
Dampak dari keberadaan puluhan ular di sekitar rumah kosong tersebut menciptakan kegelisahan warga setempat, ketakutan akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ular-ular tersebut membuat warga tidak tenang mengingat potensi ancaman terhadap keselamatan penduduk sekitar yang tak terelakkan. Para warga berharap agar pihak-pihak terkait segera mengambil langkah-langkah serius untuk menangani kasus ini. (tami)**