ARTIKEL LAINNYAFAKTA - HOAKSFEATUREINTERNASIONAL

Kuwait dan Lebanon Larang Pemutaran Film Barbie

Kontroversi mengenai penayangan film Barbie telah menyebar ke negara-negara seperti Kuwait dan Lebanon. Meskipun Lebanon sebelumnya dikenal sebagai negara yang lebih terbuka terhadap komunitas LGBT, negara ini telah melarang penayangan film Barbie dengan alasan bahwa film ini mempromosikan homoseksualitas yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai iman dan moralitas masyarakat Lebanon.

Menteri Kebudayaan Lebanon, Mohammad Mortada, menyatakan bahwa konten dalam film Barbie mengandung elemen yang mendukung homoseksualitas, dan hal ini dianggap tidak sesuai dengan pandangan masyarakat negara tersebut.

Kuwait, yang memiliki reputasi sebagai negara konservatif terkait tayangan bioskop, juga mengikuti langkah Lebanon dengan melarang penayangan film Barbie. Ketua komite sensor Film Kuwait, Lafi Al-Subaie, berpendapat bahwa film Barbie bisa memberikan ide-ide yang mendorong perilaku LGBT yang dianggap tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Kuwait.

Meskipun demikian, film Barbie tetap akan dirilis di pasar-pasar besar di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Film ini dijadwalkan tayang pada 10 Agustus 2023 di kedua negara tersebut.

Meskipun belum jelas apakah ada pemotongan adegan dalam penayangan tersebut, keputusan untuk tetap merilis film ini di pasar-pasar tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada larangan di beberapa negara, Barbie masih akan dapat dinikmati oleh penonton di beberapa bagian Timur Tengah.

Kontroversi seputar penayangan film ini menggarisbawahi perbedaan pandangan dan nilai-nilai budaya yang ada di berbagai negara, terutama terkait dengan isu LGBT dan cara pandang terhadap representasi dalam media. (RISKA)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.