Kondisi Terkini SMP Pasundan 1 Bandung Pasca Robohnya Bangunan Sekolah
BANDUNG INSPIRA – Pasca robohnya bangunan sekolah SMP Pasundan 1 Kota Bandung. Kepala Sekolah SMP Pasundan 1, Nana Mulyana memastikan kondisi sekolah telah kembali normal.
“Alhamdulillah, saat ini keadaan sudah normal dan kegiatan belajar mengajar kembali seperti biasa. Kemarin memang sempat ada usulan dari Dinas Pendidikan agar sebagian siswa melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), karena ada beberapa ruang kelas yang sedang diperbaiki. Tapi sekarang alhamdulillah, pembelajaran sudah berjalan normal lagi seperti biasa,” ungkapnya.
Nana menjelaskan, sebelumnya terdapat tujuh ruang kelas yang terdampak dan sempat menjalankan pembelajaran jarak jauh, seluruhnya merupakan kelas 7 dengan total sekitar 200 siswa. Terkait enam korban dalam kejadian tersebut, Nana menyebut pihak sekolah langsung bergerak cepat memberikan penanganan.
“Pertama, mereka saya evakuasi ke ruang UKS. Setelah itu kami langsung memanggil petugas dari puskesmas, dan korban dibawa ke Rumah Sakit Bandung Kiwari. Alhamdulillah, kemarin sore semuanya sudah pulang karena hanya mengalami luka ringan,” jelasnya.
Beberapa siswa mengalami luka di tangan dan kaki akibat tertusuk paku di lokasi kejadian. Namun, seluruh korban kini sudah pulih. Nana memastikan siswa yang menjalani PJJ tidak termasuk dalam daftar korban karena insiden terjadi di kelas 8 dan 9 yang masih menjalankan pembelajaran tatap muka.
Lebih lanjut, Nana menuturkan bahwa bangunan yang roboh merupakan gedung lama yang telah berdiri sejak tahun 1960 dan pernah direhabilitasi.
“Kami sebenarnya sudah mengusulkan perbaikan kembali untuk tahun 2026, tapi keburu ambruk. Ini murni bencana alam, bukan karena kelalaian,” ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa secara kasat mata, kondisi bangunan sebelumnya tampak normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan runtuh. Pihak sekolah juga telah menerima kunjungan dari Bappenas untuk meninjau lokasi dan mendata kebutuhan revitalisasi. Selain itu, tim dari Cipta Bintar juga tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kelayakan struktur bangunan lain di lingkungan sekolah.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, insiden terjadi saat pergantian jam pelajaran. Saat itu, guru sudah berada di dalam kelas menunggu siswa yang baru selesai praktik komputer di laboratorium. Belum semua siswa masuk ke ruang kelas, baru sebagian yang berada di dalam. Tiba-tiba terdengar suara retakan keras, disusul runtuhnya bagian bangunan hanya dalam hitungan detik. Guru yang berada di kelas berusaha melindungi siswa dan menahan puing-puing, sementara anak-anak yang berada di dekatnya segera berlindung di bawah bangku sehingga sebagian besar berhasil menyelamatkan diri.
Kini seluruh korban hanya mengalami luka ringan dan kini sudah kembali beraktivitas seperti biasa. (Adelya) **
Foto: Istimewa


