BANDUNG INSPIRA – Presiden Korea Utara, Kim Jong Un menyebut Korea Selatan sebagai “Our Principal Enemy” atau musuh utama. Kim Jong Un juga mengancam akan memusnahkan Korea Selatan jika dua negara ini terus di provokasi.
Ancaman ini muncul ketika White House Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka memiliki bukti bahwa Rusia telah menembakkan rudal balistik tambahan yang difasilitasi noleh Korea Utara ke Ukraina.
Dilansir dari Apnews.com, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan beserta mitra-mitra mereka mengeluarkan pernyataan mengutuk Korea Utara dan Rusia atas perilaku mengirim rudal tersebut.
Kantor Berita Pusat Korea Utara mengungkapkan, dalam kunjungannya ke pabrik-pabrik amunisi lokal minggu ini, Kim mengatakan bahwa inilah saatnya untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang paling memusuhi Korea Utara karena langkah konfrontatifnya yang telah berlangsung lama untuk menggulingkan sistem sosial Korea Utara. Dia mengatakan Korea Utara harus meningkatkan penangkal perang nuklirnya.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa kemungkinan provokasi Korea Utara dapat memicu bentrokan bersenjata yang tidak disengaja dan terbatas antara kedua Korea di sepanjang perbatasan mereka yang bersenjata lengkap.
Jumat (5/1/2024), Korea Utara menembakkan peluru artileri di dekat perbatasan laut barat yang disengketakan dengan Korea Selatan, yang mendorong Korea Selatan untuk melakukan latihan penembakan di daerah yang sama sebagai tanggapan. Korea Selatan menuduh Korea Utara melanjutkan latihan penembakan artileri di daerah itu pada hari Sabtu (6/1) dan Minggu (7/1), tetapi Korea Utara bersikeras bahwa mereka hanya melakukan latihan semacam itu pada hari Minggu.
Tiga pertempuran laut berdarah antara kedua Korea telah terjadi di sepanjang perbatasan laut yang disengketakan sejak tahun 1999 dan dua serangan yang dituduhkan kepada Korea Utara telah menewaskan 50 warga Korea Selatan di daerah tersebut pada tahun 2010. Latihan penembakan militer di daerah tersebut melanggar kesepakatan kedua Korea yang rapuh pada tahun 2018 untuk meredakan ketegangan di garis depan. (Tina)**