BANDUNG, INSPIRA – Belasan Dalang dan ratusan warga masyarakat, mengadakan Gelar Karya Dinasti Munggul Pawenang yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Wayang Golek Nasional yang jatuh pada 7 November 2023 lalu. Kegiatan seni budaya ini di gelar di Teras Sunda Jalan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Minggu (24/12/2023).
Mengusung tema ‘Cinta Padalangan’ gelaran karya yang menampilkan 19 dalang ternama tersebut, sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya wayang golek, yang didalamnya terkandung nilai-nilai dan falsafah kesenian, dakwah, petuah dan lain-lain yang berkenaan dengan kehidupan manusia.
Suksesnya acara ini diprakarsai oleh anak bungsu Almarhum Ki dalang Dede Amung Sutarya, yakni Cintawati Dede Amung Putri, yang sangat mendukung kelestarian dan kelanggengan seni budaya wayang golek.
“Alhamdulillah ya, akhirnya acara ini dapat terselenggara dengan baik, kami sekeluarga sangat senang dan terharu,” tutur Cinta.
Dalam pelaksanaannya, diisi formasi rampak dalang dan dalang tunggal. Ada juga rampak kendang dan puncaknya penampilan satu dalang tunggal keturunan Almarhum Dede Amung Sutarya.
Selain menampilkan para dalang ternama, gelar karya ini sebagai langkah untuk melestarikan seni wayang golek. Termasuk dengan sejumlah penyesuaian aspek seni wayang yang dilakukan pelaku seni tersebut.
“Wayang ini mahakarya dunia yang diakui UNESCO. Dan nilai luhur dan falsafah dari wayang ini yang harus dikembangkan,” kata dia.
“Kami selaku generasi penerus Almarhum, ingin terus menjaga eksistensi dan mengembangkan. Bahkan kemudian menerapkan nilai-nilai luhur dari seni wayang golek ini di masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Asep Koswara Dede Amung Sutarya yang merupakan salah satu keturunan sang maestro Dede Amung Sutarya menyampaikan, gelaran wayang golek ini bisa menjadi ajang silaturahmi dalang hingga pelaku seni.
“Tentunya kami para Dalang ingin acara seperti ini terus digelar. Untuk menumbuhkan rasa cinta pada warisan seni budaya tak benda ini. Dalam dunia padalangan, seorang dalang bisa menjadi juru dakwah, juru hibur dan juru penerangan. Itu mudah-mudahan kembali semula. Bukan sekadar juru hibur,” katanya.
“Hatur nuhun pisan, neng Cintawati Dede Amung Putri, yang telah memprakarsai terselengaranya acara ini. Mudah-mudahan para seniman makin luas berkaryanya dan tidak terbatas. Tetap menjaga nilai tradisi. Kita tahu apresiasi masyarakat semakin meningkat, banyak yang harus dilakukan dan kolaborasi dari seni tradisi,” pungkasnya. *(roska)