RELIGI INSPIRA – utang pihutang menjadi sesuatu yang bisa dikatakan rawan dalam pembahasan manusia. Islam memang membolehkan umatnya untuk berhutang tetapi menggunakan syarat dan harus memiliki adab. Bahkan utang piutang dapat menghapus pahala lho.
Lalu adab apa saja yang perlu dipenuhi kebutuhan untuk berhutang? Mari telaah adab – adab berhutang menurut pandangan Islam.
Pertama, Perihal Kreditur
Seorang kreditur atau yang meminjamkan uang harus memberu pinjaman tanpa adanya bunga karena itu termasuk bagian ihsan yang dimana bisa dikatakan bahwa bunga yang ada dalam hutang pihutang adalah riba jahiliyah dan seperti yang kita ketahui bahwa riba tidak diperbolehkan dalam Islam dengan alasan apapun.
Kedua, bagi seseorang yang meminjam harus melakukan transaksi huatang piutang untuki memenuhi kebutuhan baik sekunder ataupun primernya. Dengan itu maka disarankan untuk melakukan transaksi berhutang hanya untuk memenuhi kebutuhan tersier atau sebagai kebutuhan plengkap.
Ketiga, debitur disarankan untuk melengkapi kebutuhannya dengan cara mempunyai kemampuan keuangan supaya tidak melakukan utang piutang.
Keempat, debitur harus maksimal dalam memenuhi kebutuhan keuangannya tanpa berlebihan atu bisa menggunakan pola hidup Rasulullah yaitu sederhana dikarenakan banyak yang menjadi hartawan dengan cara bersedekah tetapi pola hidupnya tetap sederhana.
Perlu diingat bahwa utang memiliki dampak yang buruk semisal tidak sesuai dengan adab – adab tersebut. Bahkan utang tidak hanya menghabiskan harta tetapi juga akan memecah persaudaraan
~Lidya D
Sumber BSI