BANDUNG INSPIRA – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menerima audiensi dari pimpinan pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gedung Sapta Pesona pada Rabu (23/04/2025).
“Kami memahami, beradaptasi menghadapi situasi ini memiliki tantangan tersendiri. Namun kami melihat ada hal-hal yang bisa kita eksplorasi bersama untuk mengembangkan pariwisata ke depan,” ujar Widiyanti.
Widiyanti mengakui adanya efisiensi anggaran memberikan dampak terhadap perputaran aktivitas industri pariwisata termasuk akomodasi. Tercatat, tingkat okupansi hotel bintang di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin pada Januari dan Februari, terutama pada Februari sebesar 2,24 persen poin.
Salah satu solusi untuk menghadapi situasi tersebut adalah memaksimalkan potensi pasar wisatawan nusantara yang menjadi penopang utama sektor pariwisata. Berdasarkan data, hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan wisatawan nusantara tercatat sebesar 21,7 persen.
Ia mendorong industri untuk mulai menciptakan pasar-pasar baru dengan pendekatan yang inovatif dan strategis, dilandaskan prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Misalnya, pembuatan paket meeting yang sesuai untuk komunitas, paket untuk eduwisata, dan lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat, diyakini kita masih dapat menemukan ceruk-ceruk sumber pertumbuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan wisnus ini tetap berlanjut,” lanjut Widiyanti.
Tak hanya wisnus, potensi dari wisatawan mancanegara yang juga dinilai masih besar untuk dimanfaatkan, sebagai bagian dari upaya mitigasi dampak yang sedang dihadapi..
“Terlebih dengan dinamika geopolitik, yang bisa mengubah arus kunjungan wisatawan. Pemerintah berharap dan yakin bahwa industri perhotelan tetap bisa resilien untuk menghadapi dinamika ke depan,” ujarnya.
Widiyanti juga menyatakan komitmen Kementerian Pariwisata untuk mendukung penuh, termasuk menjadi “jembatan” bagi industri untuk berkomunikasi dengan kementerian/lembaga lain dalam mengkaji dan menghadirkan intervensi-intervensi yang diperlukan.
Sejumlah aspirasi yang disampaikan Ketua BPP PHRI Hariyadi Sukamdani turut menjadi perhatian Di antaranya agar pemerintah segera mengeksekusi anggaran belanja khususnya jasa akomodasi, serta penertiban regulasi jasa akomodasi berbasis konsep sharing economy, penertiban usaha jasa akomodasi ilegal/tidak sesuai regulasi, dan lainnya.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri menyatakan siap memberikan bimbingan teknis, memfasilitasi business matching, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin antara industri dan pemerintah dapat semakin diperkuat dan berjalan lebih baik ke depannya. (Rifqi Sibyan Kamil)**