BANDUNG INSPIRA – Mantan Menteri BUMN periode 2014–2019 Rini Soemarno diperiksa KPK pada hari Senin (10/02/2025). Rini diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi jual beli gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE) yang terjadi pada periode 2017–2021.
“Pokoknya saya diminta saksilah gitu. Diminta konfirmasi sebagai saksi dirut. Program lebih ke program PGN diakuisisi Pertamina. Program itu pemerintah betul untuk PGN diakuisisi,” ucap Rini.
Secara terpisah Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto membenarkan pemanggilan Rini Soemarno sebagai saksi terkait kasus jual beli gas PT PGN dengan PT IAE.
“Betul, hari ini dijadwalkan pemanggilannya. (Diperiksa) kasus tindak pidana korupsi transaksi jual beli gas PT PGN dengan PT IAE tahun 2017–2021,” ungkap Tessa.
Rini Soemarno terlihat keluar dari gedung KPK pukul 15.17 WIB. Setelah pemeriksaan, Rini menjelaskan pertanyaan dari penyidik berkisar pada posisi direktur utama yang ditunjuk ketika dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN. Ia juga mengungkapkan, transaksi yang ditanyakan penyidik dengan nilai sekitar Rp15 juta hanya berada dalam lingkup direktur, bukan direktur utama. Bahkan Rini mengungkap ditanya mengenai transaksi Direktur Komersial PT PGN, Danny Praditya.
“Ya gak lah, itu kan transaksi. Saya tadi juga tanya ini transaksi direktur biasa, tak sampai direktur utama gitu, tapi saya gak tahu,” ungkap Rini.
“Itu transaksinya berapa ya? 15 juta kalau gak salah, gak sampai ke dirut. Direkturnya? Kalau gak salah iya,” tambahnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus korupsi PT PGN. Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengungkapkan pada Mei 2024 bahwa telah mencegah dua orang tersebut bepergian ke luar negeri agar memudahkan pemeriksaan. Meski demikian, KPK belum mengungkapkan tersangka dalam perkara ini, dan akan diumumkan ketika penyidikan telah rampung. (Rifqi Sibyan Kamil)**
