Kasepuhan Bunisari: Menemukan Inti Budaya Sunda di Bawah Cahaya Purnama
BANDUNG INSPIRA – Di balik rimbunnya pegunungan Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, tersimpan sebuah pusaka kebudayaan yang dikenal sebagai Kasepuhan Bunisari. Sejak diresmikan pada 24 Agustus 2022, tempat ini telah bertransformasi menjadi ruang pelestarian budaya yang mengedepankan kearifan lokal dan keharmonisan alam.
Nama Bunisari sendiri membawa filosofi mendalam; Buni (tersembunyi) dan Sari (inti/sumber). Nama ini seolah menggambarkan sosoknya sebagai penjaga kemurnian tradisi Sunda yang tetap terjaga di tengah modernitas.
​Atraksi utama yang menjadi magnet pengunjung adalah ‘Nyawang Bulan’. Acara rutin yang digelar setiap malam bulan purnama (14 Hijriah) ini dimulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Lebih dari sekadar hiburan, Nyawang Bulan merupakan simbol rasa syukur atas keseimbangan alam sekaligus ruang silaturahmi spiritual antara masyarakat dengan Sang Pencipta.
Di bawah temaram cahaya bulan dan suasana saung tradisional yang asri, pengunjung diajak meresapi berbagai pengalaman autentik:
1. Pasar Jajanan Tradisional: Ragam kuliner tradisional seperti Surabi, Ongol-ongol, Awug, hingga Bandrek disajikan dengan sentuhan estetika masa lalu. Para penjual mengenakan kebaya, sementara makanan disajikan menggunakan gelas bambu dan batok kelapa.
2. Panggung Seni Sunda: Gemuruh atraksi Pencak Silat dan kelincahan tari Jaipong memeriahkan suasana, disusul dengan alunan Kecapi Pantun yang syahdu saat malam kian larut.
3. Pitiduh & Pitutur: Momen berharga untuk menyimak wejangan bijak dari para sesepuh Sunda mengenai filosofi kehidupan.
4. Ekonomi Kreatif: Tersedia area khusus kerajinan tangan lokal bagi pengunjung yang ingin membawa buah tangan khas Bunisari.
Sisi unik lainnya terletak pada sistem transaksinya. Untuk menjaga atmosfer budaya tetap kental, pengunjung diwajibkan menggunakan Koin Nyawang Bulan. Satu koin bernilai Rp5.000 dan dapat ditukarkan di loket pintu masuk. Dengan harga makanan yang dimulai dari Rp2.500 (setengah koin), pengunjung dapat menikmati pesta rakyat ini dengan biaya yang sangat terjangkau.
Bagi mereka yang ingin merasakan sunyinya pegunungan lebih lama, tersedia fasilitas Campstay:
1. Access Only (Rp75.000): Cocok bagi petualang yang membawa perlengkapan pribadi namun ingin menikmati fasilitas dasar dan akses acara.
2. All-in Camp (Rp225.000): Paket praktis yang mencakup tenda, matras, sarapan, hingga bonus 8 koin Nyawang Bulan untuk berbelanja.
Kasepuhan Bunisari adalah bukti nyata bahwa budaya tidak akan usang ditelan zaman selama ada hati yang merawatnya. Ia tetap berdiri tegak sebagai sumber inspirasi yang tersembunyi, siap menyejukkan siapa saja yang datang mencarinya. (Himaya)**
Foto: Instagram @nyawang.bulan


