RELIGIBERITA INSPIRA

Kapan Waktu Terjadinya Isra Miraj? Inilah Kisah Perjalanan Rasulullah SAW

Kisah perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Miraj

RELIGI, INSPIRA – Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Perjalanan malam ini berlangsung pada 27 Rajab taun 621 M atau tahun ke-10 dari kenabian beliau. Peristiwa ini merupakan mukjizat besar yang hanya dapat diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab, perjalanan malam ini sangat mustahil untuk dilakukan oleh manusia pada masa sekarang. Salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Kata Isra menjelaskan perjalanan yang menembus ruang. Dalam artian, Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat.

Baca Juga: https://inspira.tv/jangan-sampai-keliru-inilah-perbedaan-gym-dan-fitness/

Kata Isra menerangkan perjalanan yang menembus ruang, Rasulullah menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Kemudian arti dari perjalanan Miraj adalah perjalanan dari masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, yang merupakan tempat diterimanya perintah shalat. Hal ini terdapat dalam ayat Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

Artinya: “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Kisah perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Miraj

Hal ini juga merupakan sebuah peristiwa yang amat dahsyat karena tidak pernah dialami oleh manusia-manusia sebelumnya.  Rasulullah dalam perjalanannya tersebut harus melewati langit yang terdiri dari tujuh lapis. Setiap lapisan langit, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah SAW pada para nabi yang mendiami lapisannya.

Baca Juga: https://inspira.tv/2-doa-meluluhkan-hati-seseorang/

Setelah itu, di datangkanlah buraq yang menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.

Didatangkan kepadaku Buraq-yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya”. (HR Muslim)

Mulanya, Rasulullah SAW menghadap Allah SWT dan menerima perintah salat 50 waktu. Rasulullah SAW kemudian turun kembali hingga singgah di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa menyarankan keringanan jumlah shalat kepda Nabi Muhammad SAW karena memberatkan umat. Rasulullah SAW kembali memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keringanan jumlah waktu shalat dalam sehari semalam.

“Sungguh umatmu tak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali salat dalam sehari. Dan aku -demi Allah-, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu,” (HR Bukhari Muslim).

Setelah mendapat keringanan 10 rakaat, Rasulullah SAW turun kembali dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa menyarankan lagi hal yang sama untuk diberi keringanan lagi jumlah waktu shalat tersebut.

Nabi Muhammad SAW pun kembali memohon keringanan kepada Allah SWT. Hingga sampai saat ini, pensyariatan salat yang berlaku bagi umat muslim adalah shalat 5 waktu dalam sehari. Peristiwa ini pun dikisahkan dalam hadits berikut,

هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ”. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي

 

Artinya: “Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusanKu.” Rasulullah SAW bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari)

Meskipun pada akhirnya Nabi Musa masih menyarankan hal yang sama pada Nabi Muhammad SAW, namun Rasulullah SAW merasa sudah cukup banyak meminta keringanan-Nya. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting dalam tegaknya Islam.

Dari peristiwa Isra Mi’raj, kita tentu perlu memahami hikmah dari perjalanan ini. Banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Nabi Muhammad SAW ini. Isra dan Mi’raj adalah perkara yang sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam Al Qur’an, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar dan tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya.

 

-Prise

sumber: wikipedia

gramedia.com

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.