HEALTH, INSPIRA – Jika korban peundungan tidak bisa melupakan pengalaman buruk, emosi tersebut bisa menjadi dendam yang malah berbahaya untuk kesehatan mentalnya. Tidak berhenti di situ, menyimpan dendam dan kemarahan dapat berdampak bagi kesehatan mentalnya. Berikut beberapa bahayanya:
-
Memicu gangguan kecemasan
Pengalaman tidak mengenakan dari peristiwa perundungan membuat korban menjadi selalu waspada. Rasa takut akan kejadian tersbeut terulang Kembali. Sehingga dia selalu cemas dan bersikap waspada.
Baca Juga: https://inspira.tv/kenali-berbagai-penyebab-trauma-dan-cara-mengatasinya/
-
Mengalami depresi
Depresi berasal dari rasa sakit hati yang tidak tersalurkan membuat seseorang mengalami ini. Depresi dapat berlanjut selama berminggu-minggu, tidak seperti kesedihan biasanya. Pada akhirnya mengganggu pekerjaan, relasi, dan membuat kamu tidak bisa menikmati hidup.
-
Gangguan stres pasca trauma
Dapat memicu gangguan stres pasca trauma jika pengalaman buruk yang masih dipendam dan susah dilepaskan. Gejala-gejala seperti kilas balik pengalaman buruk, tidur tidak lelap, overthinking, tekanan emosional, akan membayangi kehidupan orang dengan gangguan pasca trauma.
-
Mengalami panic disorder
Panic disorder biasanya ditandai dengan mengubah rutinitas, menciptakan kebiasaan baru, dan menghindari situasi tertentu yang mungkin mengingatkan akan peristiwa trauma tersebut. Sebagai bentuk coping system perlindungan terhadap pengalaman buruk yang ingin dilupakan, kondisi panic disorder bisa jadi muncul.
-
Menyimpan Dendam Dapat Merusak Sistem Imun
Dendam juga bisa merusak sistem kekebalan tubuh, ini disebabkan karena orang yang punya dendam senantiasa hidup dalam keadaan tegang. Akibatnya, situasi ini menonaktifkan mekanisme perbaikan tubuh meningkatkan peradangan dan hormon stres kortisol dalam tubuh.
Sumber: mStar
Memaafkan dan move on adalah langkah tepat yang perlu dilakukan daripada menyimpan dendam. Sikap memaafkan akan membantu kamu melepas rasa sakit dan emosi negatif.
Berbeda dengan dendam, sikap memaafkan akan melibatkan sistem saraf parasimpatis, yang membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efisien dan memberi ruang bagi hormon perasaan baik seperti serotonin dan oksitosin.
-Pr
sumber: Halodoc.com
foto: mStar